Rabu, Maret 04, 2009

Keselamatan dalam pandangan Alkitab


Umat Kristiani sangat yakin bahwa agama Kristen dengan Alkitab dan Yesus, adalah untuk seluruh dunia, seluruh alam semesta. Keyakinan mereka tersebut berdasarkan beberapa ayat dalam Alkitab, yaitu pada Injil Matius pasal 28 ayat 19 dan Injil Markus pasal 16 ayat 15 yang bunyinya sebagai berikut :

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Mat 28 : 19)

Berdasarkan ayat tersebut mereka yakin bahwa Yesus memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menjadikan semua bangsa agar dibaptis menjadi pengikutnya, alias harus dikristenkan.

Kemudian berdasarkan Injil Markus pasal 16 ayat 15 tertulis pesan Yesus sebagai berikut:

Lalu ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, berikanlah Injil kepada segala makhluk." (Mar 16 : 15)

Pesan-pesan Yesus pada ayat-ayat tersebut oleh umat Kristiani itu dianggap pesan suci. Kenapa? Sebab menurut Alkitab, ketika Yesus meninggalkan pesan seperti itu, pada saat itu dia diangkat ke langit.

Oleh sebab itu bagi umat Kristiani itu adalah pesan Yesus yang terakhir ketika dia berada di bumi. Makanya pesan Yesus tersebut disebut "Amanat Agung" Yesis Kristus. Disamping itu terdapat begitu banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang membuat mereka begitu yakin bahwa hanya agamanya saja (Kristen) yang menyelamatkan. Sebagai contoh kami angkat beberapa ayat yang menjadi andalan atau rujukan mereka sebagai berikut :

Kata Yesus kepadanya : "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14 : 6)

Ayat ini merupakan "ayat emas" yang sangat dibanggakan oleh setiap umat Kristen. Bayangkan saja tidak ada seorangpun yang akan selamat kalau tidak melalui Yesus. Artinya jika mau selamat, maka jalan satu-saunya harus menjadi pengikut Yesus alias harus masuk agama Kristen. Kalau begitu berdasarkan ayat tersebut, maka kesimpulannya keselamatan itu hanya ada dalam Yesus. Pertanyaannya : bagaimana dengan umat Islam, apakah ada keselamatan pada mereka? Jika tidak ada keselamatan di dalam Islam, bagaimana nasib umat Islam di seluruh dunia?

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3 : 16)

Ayat ini pun merupakan ayat emaas. Intinya kehidupan kekal itu hanya bisa diperoleh apabila kita percaya bahwa kematian Yesus di kayu salib itu adalah dalam rangka menebus dosa-dosa manusia, karena itu merupakan kasih karunia Allah melalui Anak-Nya yaitu Yesus, yang mati di kayu salib dalam rangka menebuhs dosa-dosa manusia. Pertanyaannya: bagaiamana dengan umat Islam yang tidak percaya Yesus mati di kayu salib dan tidak percaya kematian Yesus dalam rangka untuk menebus dosan? Apakah kaum muslimin tidak akan memperoleh kehidupan kekal itu?

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4 : 12)

Ayat ini adalah tulisan Lukas. Intinya yaitu mengingatkan kepada kita manusia bahwa keselamatan itu tidak ada di dalam nama siapapun melainkan hanya ada di dalam nama Yesus.

Oleh sebab itu, menurut iman umat Kristen, hanya di dalam nama Yesus saja adanya keselamatan itu, tidak kepada lainnya. Pertanyaannya : Jika di bawah kolong langit ini keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus berarti di dalam nama Nabi Muhammad saw. tidak ada keselamatan. Kalau begitu bagaimana nasib umat Islam di dunia ini? Apakah mereka tidak akan selamat karena memilih menjadi pengikut Nabi Muhammad, bukan pengikut Yesus?

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10 : 9)

Ayat ini adalah surat kiriman Paulus kepada jemaat di Roma. Intinya yaitu, kalau kita mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan yang dibangkitkan Allah dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan. Ayat ini memberikan iming-iming yang sangat mudah yaitu hanya percaya Yesus adalah Tuhan, maka akan diselamatkan.

Pertanyaannya : bagaimana dengan nasib kaum muslimin yang semuanya tidak percaya Yesus sebagai Tuhan, apakah mereka tidak akan diselamatkan?

Mengenai jawaban dari pertanyaan ini mari kita ikuti ulasan dari buku yang berjudul "Mana Yang Bisa Di Percaya : Al-Qur'an atau Bible Oleh : H. Insan LS Mokoginta" di artikel-artikel selanjutnya. Insya Allah.

Keselamatan dalam pandangan Al-Qur'an ( 1 )

Umat Islam berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah nabi yang terakhir dan beliau adalah penutup para nabi dan Al Qur'an adalah kitab suci yang terakhir, serta agama Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt. dan agama yang telah disempurnakan-Nya. Dasarnya adalah sebagai berikut :

Nabi Muhammad penutup para Nabi

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs 33 Al Ahzaab 40)

Nabi Muhammad diutus untuk menjadi rahmat semesta alam

Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) melainkan rahmat bagi semesta alam.

Nabi Muhammad, Al Qur�an dan agama Islam dimenangkan oleh Allah Swt.

Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.

Islam agama yang sah disisi Allah

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Qs 3 Ali Imran 19)

Tidak ada keselamatan selain dalam Islam

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Qs 3 Ali Imran 85)

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Qs 3 Ali Imran 83)

Islam agama yang sempurna dan diridhoi

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs 5 Al-Maidah 3)

Al Qur'an adalah kitab suci yang sempurna

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Qs 6 Al An'aam 115)

Berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an, keselamatan itu hanyalah ada di dalam Islam, dalam Qur'an atau harus menjadi pengikut Nabi Muhammad. Tetapi berdasarkan ayat-ayat Alkitab (Bible), ternyata keselamatan itu hanyalah ada dalam nama Yesus. Pertanyaannya: Mungkinkah dua-duanya benar? Kalau dua-duanya benar, pasti mustahil. Mungkinkah dua-duanya salah? Tidak mungkin! Benar, pasti salah satu, tetapi yang mana? Jawabannya silahkan baca pada artikel berikutnya.

Agus Slamet (Na Peng An) : Ada apa dengan Islam sehingga begitu dibenci dan dimusuhi ?


Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah AL BAQAROH 2:120 - Judul diatas bukanlah isapan jempol belaka atau dikarang dikarang.

Didalam Edisi 2004 salah situs kristiani secara khusus mencantum para Muslim Tionghoa yang tergabung dalam Persatuan islam Tionghoa indonesia kedalam Doa 40 Hari ( edisi 2004 ), yang isinya sangat self explained.

Berikut ini kami sajikan sebuah pengakuan dari ustadz Agus Slamet (d/h Na Peng An mantan pendeta cilik) seorang mubaligh dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris Depertemen Komunikasi dan Informasi/Korps Mubaligh DPP PITI dari situs mualaf.com , simak bagaimana perjalanan panjang beliau dari belenggu Kebencian beliau terhadap Islam akibat pendidikan yang sudah ditanamkan sejak "Di Sekolah Kristen" - program kristenisasi hingga akhirnya memperoleh hidayah Islam dan bahkan sekarang Subhanallah aktif sebagai Dai PITI.

KALAU saya renungkan, jalan hidup saya sungguh unik dan berliku. Sebab, sebelum memutuskan untuk memilih Islam - bahkan sekarang menjadi dai-saya adalah orang yang paling memusuhi Islam dan kaum muslimin. Sikap saya itu terbentuk karena pendidikan saya mengajarkan demikian Ketika duduk di kelas VI SD milik sebuah yayasan Katolik, saya sudah menyaksikan sikap para guru yang kurang simpatik, bahkan cenderung menekan kepada siswa yang beragama Islam.

Saya dilahirkan 28 Agustus 1962 dan ayah Tionghoa dan ibu berasal dan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah. Sebagaimana lazimnya orang Tionghoa, ayah saya beragama Budha Konghucu. Sedangkan, ibu saya yang asli Jawa adalah Islam abangan dan banyak mengamalkan tradisi Kejawen. Karena itulah saya punya dua nama. Oleh ayah saya diberi nama Na Peng An. Sedangkan, ibu memberi saya nama Agus Slamet. Saya sendiri lebih menyukai nama pemberian ibu.

Sejak SD, saya sudah bersekolah dua. Pagi bersekolah di SD Katolik D***** (edited). sedangkan siangnya bersekolah di SD Hokkian yang berbahasa Mandarin (sekarang SD Bhineka Tunggal Ika). Keduanya di daerah Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Meskipun ayah saya beragama Budha, tetapi karena Ia meninggal saat umur saya baru 9 tahun, maka ajaran Katoliklah yang paling banyak mempengaruhi masa kecil saya. Di SD Katolik itu saya bahkan termasuk anak yang menonjol, sehingga pada saat duduk di kelas IV SD (umur 10 Tahun), saya sudah menjadi pendeta anak-anak. Tugas saya menyampaikan cerita kisah para rasul menurut versi Injil kepada anak-anak kelas I sampai kelas III pada Sekolah Minggu atau kebaktian khusus untuk anak-anak.

Karena bakat saya itulah, ketika di kelas V SD saya di sekolahkan pada sekolah khusus untuk calon pendeta di daerah Cibubur, Jakanta Timur Tentu saja dengan jaminan bebas SPP, mendapat uang saku, bahkan jaminan naik kelas dan lulus EBTA(ujian).

Di sekolah khusus itu, selain mendapat pendalaman Injil, kami juga dilatih ilmu bela diri dengan disiplin militer yang ketat. Sedangkan, untuk tugas-tugas kemasyarakatan kami diajarkan bagaimana cara mempengaruhi masyarakat agar mendukung program kristenisasi. Misalnya dengan pendekatan ohahraga dan kesenian kepada remaja muslim, dan santunan sosial kepada masyarakat muslim yang miskin.

Selama mengikuti sekohah khusus itu saya tinggal di asrama. Praktis, saya tidak mengikuti pelajaran di kelas.

Hanya sekali-kali saja datang, jika ada ulangan atau tes. Tetapi, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya lulus EBTA dengan nilai rata-rata. Di kelas VI SD inilah, siswa yang beragama Islam mendapatkan tekanan untuk datang ke gereja pada setiap hari Minggu dengan ancaman tidak lulus EBTA bagi yang tidak datang.

Setelah lulus SD, saya disekolahkan ke SMP Katolik V** T****** (edited) di jalan KB. Mas Mansyur, Tanab Abang, Jakarta Pusat. Sementara itu, pada saat yang sama saya tinggal di asrama sekolah khusus calon pendeta. Pelajaran yang saya terima pun semakin meningkat. Kami, para siswa sekolab khusus, di samping terus mengikuti peridalaman Injil, juga diajarkan bagaimana cara menghancurkan agama Islam dengan jalan merombak sikap hidup islami kaum muslimin. Terutama, menciptakan dekadensi moral di kalangan remaja muslim. Dan cara yang paling ampuh, melalui jalan pernikahan. Kami yang laki-laki disuruh menikahi gadis-gadis muslimah. Sedangkan, yang perempuan disuruh menikah dengan pemuda Islam Lari Dari Tugas.

Tetapi satu hal, timbul sesuatu yang aneh dalam diri saya. Tidak seperti kawan-kawan saya yang lain, yang begitu saja menelan mentah-mentah doktrin yang diberikan para guru di sekolah khusus, saya justru selalu merenungkannya. Bahkan, tidak jarang saya melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis, baik yang menyangkut pemahaman lnjil maupun mengenai strategi penghancuran moral kaum muslimin.

Pendalaman Injil yang utuh dan detail, menyebabkan wawasan saya semakin terbuka. Saya menemukan banyak kejanggalan dan keanehan di dalam Injil, balk menyangkut redaksi maupun isi. Dari segi radaksi, antara Injil yang satu dan Injil yang lainnya terjadi perbedaan redaksional yang terkadang amat tajam.

Satu hal lagi yang membuat saya bingung, mengapa Injil yang diyakini sebagai firman Tuhan mengalami revisi (ralat, perbaikan) beberapa kali, sehingga dalam Alkitab ada Perjanjian Baru yang meralat ajaran-ajaran Perjanjian Lama? kalau begitu, di mana keautentikan dan keaslian Injil?

Semua keanehan yang saya temukan itu selalu saya tanyakan kepada pastur yang membimbing kami. Tetapi, jawaban yang saya dapatkan selalu tidak memuaskan, karena hanya berdasarkan akal pastur yang bersangkutan saja, tanpa menyebut dalil Injil yang jelas.

Saya juga menanyakan mengapa kaum muslimin dianjurkean berkhitan (sunat) dan diharamkan memakan daging babi Oleh pastur dijawab babwa orang Islam tidak bersyukur kepada Tuhan. Alasannya, mengapa kemaluan (alat vital) yang diciptakan utuh oleh Tuhan harus dipotong (dibuang)? termasuk daging babi, mengapa sesuatu yang telah disediakan Tuhan untuk manusia harus diharamkan? Tetapi, alasan itu disampaikan hanya berdasarkan akal saja, tanpa ada dalil Alkitab yang konkret. Saya betul-betul kecewa.

Termasuk usaha untuk menghancurkan moral kaum muslimin pun, tidak luput dari sasaran pertanyaan saya.

Saya terkadang heran dan bingung sendiri, mengapa agama yang mengajarkan kasih sesama mahluk Tuhan mempunyai kebencian yang begitu mendalam kepada Islam?

Semua kejanggalan dan keanehan itu mempunyai kesan yang amat kuat membekas dalam jiwa saya yang kelak akan mengubah jalan hidup saya. Sejak timbulnya konflik yang berkepanjangan itu, terjadi kesenjangan rohani pada diri saya. Saya sudah tidak mempercayai lagi dengan kebenaran Alkitab. Saya betul-betul kecewa kepada Injil yang selama itu saya anggap sebagai kitab suci.

Klimaks dan semua itu, saya mengundurkan diri dan sekolah khusus. Akibatnya, semua jaminan dan fasilitas yang saya dapatkan selama itu, dicabut. Waktu itu tahun 1976, saat akhir di kelas I dan kenaikan kelas. Ketika pembagian rapor kenaikan, saya keluar dad SMP Van Tarsius itu. Saya memutuskan pindah sekolah. Sebagai konsekuensinya, saya harus memikirkan soal biaya sekolah. Padahal, sebelumnya serba gratis. Beruntung ada seorang kenalan saya yang menjadi kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) mau menerima saya mengajar di sekolah yang dipimpinnya. Waktu itu saya masih beragama Katolik. Saya diserahi mengajar bidang studi matematika dan IPS. Dengan cara itulah saya membiayai pendidilcan saya di SMP sampai kemudian menamatkan SMA tahun 1980.


Melirik Islam

Antara tahun 1976-1980, saya sebetulnya sudah tidak beragama lagi. Saya sudah frustrasi dengan Katolik.

Saya sudah tidak pernah lagi membuka-buka Injil. Di hati saya, sudah tidak adalagi ikatan batin yang menghubungkan antara saya dan gereja.

Tetapi sejalan dengan itu, suasana ketika saya mengikuti pendidikan disekolah khusus calon pendeta seperti terulang kembali. Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana kami mendapat doktrin tentang kebenaran Kristus yang tidak dapat dibantah selain harus menelan mentah-mentah.

Tetapi di antara semua itu, yang paling mengusik batin saya, mengapa mereka begitu membenci Islam?

Mengapa Islam begitu dimusuhi, sehingga diperlukan strategi dan taktik untuk menghancurkannya ? Karena pertanyaan-pertanyaan itulah saya mulai melirik kepada Islam. Ada apa dengan Islam? Kekuatan apa yang dimiliki Islam sehingga ia dianggap sebagai ancaman?

Waktu itu sayabaru tamat SMA. Untuk menjawab hasrat hati itu, saya harus mempelajani Islam terlebih dahulu.

Sebab, saya tidak ingin tertipu dua kali. Saya merasa tertipu memilih Katolik sebagai agama, lantaran tidak mendalami terlebih dahulu.

Kebetulan, tidak jauh dari rumah saya tinggal seorang mantan qari tahun 50-an bemama H. Abdul Ghani Gamal.

Kepada beliau, saya katakan bahwa saya ingin mempelajari Islam. Tidak tanggung-tanggung saya ingin belajar Islam dari nol, mulai dan belajar huruf Arab (A1-Qur'an), teologi (tauhid), termasuk peribadatannya (fikih syariah).

Semula H. Abd. Ghani keberatan, dengan alasan saya belum mengucapkan dua kalimat syahadat alias masih kafir. Tetapi, saya katakan kepadanya bahwa saya akan masuk Islam jika saya sudah benar-benar meyakininya. Atas pertimbangan itu, akhirya saya diterima menjadi muridnya.

Waktu itu akhir tahun 1980. Selain itu, saya juga sering berkunjungkepada ulama-ulama terkenal, seperti K.H. Abdullah Syafii (almarhum) dan Abah Anom di Tasikmalaya, Jawa Barat. Bahkan, setiap ada pengajian di masjid-masjid terkenal saya tidak pernah absen menghadirinya. Waktu itu, tidak satu pun jamaah yang hadir mengetahui ada seorang nonmuslim ikut mengaji bersama mereka.

Dari beberapa pengajian yang saya ikuti, saya sudah dapat menilai bahwa Islam adalah agama yang rasional dan terbuka terhadap perbedaan pendapat. Meskipun pemahaman kaum muslimin secara umum terbagi dalam 3 golongan: tradisional, moderat, dan fundamental. Tetapi, dalam masalah prinsip (pokok) tetap utuh, yakni bertuhan Allah SWT dan meyakini satu kitab suci Al-Qur'an sebagai imam (pernbimbing, pedoman hidup).

Kurang kebih 5 tahun saya mempelajari Islam dan beberapa orang guru yang mewakili 3 kelompok pemahaman seperti tersebut. Di samping itu, untuk menambah wawasan saya selalu membaca buku-buku tentang Islam. Pokoknya, sebap ada uang lebih, selalu saya belikan buku-buku tentang Islam.

Dalam pengembaraan mencari kebenaran hakiki itu, baru saya dapatkan jawabannya. Dan, jawabnya hanya ada dalam Islam. Di antara daya tarik Islam yang begitu berkesan pada diri saya adalah konsep Ketuhanannya yang tegas dan sederhana (tauhid), keautentikan Al-Qur'an sebagai kitab suci, tata cara ibadahnya yang luwes dan sederhana.

Setelah merasa cukup bahan untuk menentukan pilihan, maka pada awal tahun 1985, secara resmi di hadapan jemaah sebuah masjid di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, saya ucapkan ikrar dun kalimat syahadat di bawab bimbingan 2 orang guru saya, H. Abdul Ghani dan H. Ali. Seminggu kemudian, ibu saya menyempurnakan kembali keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Saya bersyukur dapat langsung membimbing beliau melaksanakan shalat. Kini, saya hidup berbahagia dengan istri dan 3 orang anak. Selain berusaha dan berbisnis, saya juga aktif berdakwah melalui wadah organisasi PITI (Pembina Iman Tauhid Islam).

Agus Slamet (Na Peng An) adalah seorang mubaligh dan menjabat sebagai Sekretaris Depertemen Komunikasi dan Informasi/Korps Mubaligh DPP PITI (mualaf.com)

Apa tujuan Allah mengutus Yesus ?


Misi Yesus menurut Injil

-Yesus hanya diutus untuk umat Israel
Matius 10:5-6 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
�Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Matius 15:24 Jawab Yesus:
�Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.�

-Dihari kiamat Yesus hanya akan menghakimi 12 suku Israel
Matius 19:28 Kata Yesus kepada mereka:
�Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Misi Nabi Isa as menurut Al-Qur'an

- Nabi Isa hanya diutus untuk Bani Israil
Qs. Ali Imran : 45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata:
�Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).
Qs. Ali Imran : 49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel

Qs Ash-Shaff :6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata:
�Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,

- Dihari kiamat Nabi Isa as hanya akan menjadi saksi terhadap bani Israel
Qs. An-Nisaa
� :159. Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka ( Bani Israel ).

Kesimpulan
Misi Nabi Isa as/Yesus menurut Injil dan Al-Qur'an
1. Isa as/Yesus diutus hanya untuk bangsa Israel
2. Dihari kiamat Isa as / Yesus hanya akan menghakimi suku Bani Israel
3. Yang berhak menjadi pengikut Yesus hanya orang-orang Israel
4. Orang-orang diluar bangsa Israel tidak dikenal Yesus


Bagaimana pandangan Kristen tentang perintah Yesus ?
Kristen mengikuti ajaran Paulus dan menyimpang dari perintah Yesus. Yesus melarang murid-muridnya pergi ke Asia dan kebangsa-bangsa lain untuk menyebarkan ajarannya, tetapi Paulus malah berbuat sebaliknya.

Dalam Matius 10:5-6 dengan jelas Yesus mengatakan
�Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain ...�. Tapi apa yang kita saksikan di lapangan saat ini kenyataannya sungguh berbeda. Kasus kristenisasi yang terjadi di negeri kita sangat gencar. Metode yang mereka gunakan pun sangat beragam, mulai dari pengamen di bus-bus hingga metode D3 (Dipacari, Dihamili, Dikristenkan).

Umat Kristen tidak mengikuti Yesus tapi mengikuti ajaran Paulus. Paulus tak lebih dari seorang penipu yang mengaku sebagai murid Yesus. Bahkan mengaku pula mendapat wahyu dari Tuhan. Dia menyatakan dirinya sebagai Rasul.

Kisah Para Rasul 18:6 ...Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.


Kisah Para Rasul 22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.


Roma 11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

Roma 1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

Roma 15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

I Tesalonika 2:16 karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka.

Bagaimana tentang Amanat Agung ?
Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,.

Umat Kristen berpegang pada Amanat Agung dalam mendakwahkan agama Kristen. Ayat diatas dikatakan oleh Yesus setelah mati disalib. Kalau teks ayat diatas dianggap benar maka bertentangan dengan kata Yesus waktu sebelum disalib dalam Matius 10:5 dan Matius 15:24 (telah disebutkan diatas) dimana Yesus melarang murid-muridnya pergi ke bangsa lain tetapi hanya boleh pergi ke umat Israel yang hilang.

Ini adalah contoh ayat-ayat yang telah diubah oleh Gereja dengan tujuan agar sesuai dengan kepentingan mereka. Untuk menghindari pencemaran Yesus yang dianggap tidak konsekwen maka dirombakklah kata-kata pada Matius 28:19. Yang seharusnya adalah " Maka pergilah kebangsa muridku baptiskanlah......". Berubah menjadi
�Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah.....�. Jadi sesungguhnya Yesus memerintah murid-muridnya untuk pergi ke bangsa murid-murid Yesus yaitu 12 suku bangsa Israel bukan keseluruh bangsa.

Perombakan kata-kata pada Matius 28:19 ada kemungkinan untuk melegalisir perkataan Paulus bahwa Paulus akan mengajarkan ajarannya bahwa Yesus adalah Kristus kepada bangsa-bangsa lain diluar bangsa Israel seperti yang dikatakan Paulus pada :

Kisah rasul 18:5-6 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka:
�Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.

Jadi, menurut Al-Quran ajaran Yesus adalah hanya untuk Bani Israel. Menurut Injil pun demikian, bahwa risalah yang diemban Yesus hanya untuk bani Israel saja. Tapi surat-surat yang ditulis oleh Paulus (yang dijadikan bagian dalam teks Kitab Suci/Bibel) sangat bertentangan dengan ucapan Yesus.

Ironisnya, ajaran yang diikuti oleh umat Kristen saat ini adalah apa yang diucapkan Paulus, bukan Yesus. Lalu pengikut siapakah mereka sesungguhnya ? Sudah jelas, umat Kristen bukan pengikut Yesus.(Irena Center)

Benarkah Nabi Muhammad Tidak Selamat di Akhirat Sehingga Beliau Minta Dikirimi Shalawat?



Diasuh Oleh H Insan LS Mokoginta

Tanya :
Assalamu'alaikum. Pak Insan, temanku non muslim bilang Nabi Muhammad belum selamat di akhirat, maka beliau minta seluruh umatnya mengirimi shalawat kepadanya. Katanya ikut Yesus dijamin pasti selamat, karena Yesus adalah Juruselamat dunia. Bagaimana menjawabnya?

Jawab : Tuduhan seperti itu tersebar ke mana-mana bahkan sudah mendunia. Serangan seperti itu sepintas terlihat benar dan masuk akal. Cukup banyak umat Islam awam maupun terpelajar, terpengaruh ulah misionaris seperti itu. Baiklah kita kutip ayat Qur'an tentang shalawat :

Q.s 33 : 56: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya, dan berilah salam dengan sungguh-sungguh

Shalawat punya banyak makna, di antaranya: kemuliaan, kesejahteraan dan lain-lain.

1. Shalawat Allah kepada nabi berarti Allah memberikan curahan rahmat-Nya.

2. Shalawat malaikat kepada nabi berarti permohonan rahmat Allah kepadanya.

3. Shalawat orang-orang mukmin kepada nabi adalah sebagai perwujudan rasa kecintaan kepada beliau, dan sebagai petunjuk cara yang terbaik dalam mensyukuri dan memelihara hubungan kita dengan nabi. (sedangkan untuk memelihara hubungan baik antar sesama manusia yaitu dengan saling menebarkan salam)

Adapun shalawat Allah dan malaikat-Nya kepada nabi, bukan berarti beliau belum selamat. Beliau adalah seorang yang maksum artinya terpelihara dari dosa dan sudah dijamin oleh Allah masuk surga.

Qs 48 Al Fath 1-3: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.......

Seandainya seluruh umat Islam tidak bershalawat kepadanya, beliau tetap masuk surga dan tidak akan mengurangi kemuliaannya dihadapan Allah swt. Jika umat Islam tidak mau bershalawat kepadanya, justru merekalah yang rugi. Kenapa? Sebab tujuan Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada beliau antara lain:

-Memperingatkan umat manusia agar menaruh rasa hormat kepada beliau, sebab beliau adalah pilihan-Nya untuk menjadi nabi terakhir dan penutup para nabi.

-Mengajarkan cara bershalawat yang benar agar tidak terjadi kekeliruan cara bershalawat kepadanya.

-Memberi petunjuk cara bersyukur kepada orang yang berjasa besar dalam menyelamatkan umat manusia dari alam kegelapan menuju jalan terang benderang.

Coba dibayangkan jika Allah tidak ajarkan contoh dan petunjuk cara mensyukuri nikmat-Nya yang diberikan lewat beliau, tentu akan terjadi kekacauan dan bermacam bentuk/cara umat Islam menghormati nabinya.

Dari Anas bin Malik ra, ia berkata; Rasuulullah bersabda : "Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali saja, niscaya Allah akan memberikan sepuluh kesejahteraan kepadanya dan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan dan diangkat baginya sepuluh derajat." (HR Bukhari, Nasa`i, Ibnu Hibban dan Hakim).

Ini berarti keberadaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, sungguh membawa berkah dan rahmat bagi umatnya.

Analogi yang lebih mudah dipahami; bayi yang meninggal pasti belum ada dosanya, dishalatkan atau tidak, didoakan atau tidak, pasti dia masuk surga. Apakah karena bayi tsb dijamin surga lantas orang tuanya maupun orang Islam umumnya, langsung kuburkan tanpa mendoakannya? Tentu saja tidak !!

Kalau bayi yang belum memberikan jasa apapun, kita doakan kepada Allah agar diberi tempat yang layak disisi-Nya, mengapa terhadap orang yang telah begitu banyak dan besar jasanya terhadap umat manusia sejagad ini, tidak kita doakan dan mohonkan kepada Allah tempat yang layak disisi-Nya? Tentu lebih pantas bukan?

Perhatikan apa kata Injil sbb : Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
� (Mat 22:37)

Secara logika, untuk apa kita mengasihi Allah? Apakah Allah perlu dikasihani? Mestinya Allah yang mengasihi kita, bukan kita yang mengasihi Dia kan? Kalau Allah saja harus dikasihi, tentu lebih pantas seorang nabi dikasihi, karena nabi hanyalah seorang manusia biasa.

Yesus juga ajarkan bahwa hukum kedua yaitu kasihilah sesama manusia :
�Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri� (Mat 22:39)

Yesus ajarkan bahwa hukum kedua, kasihilah sesamamu manusia. Nah Muhammad itu manusia, berarti dia perlu dikasihi, apalagi jasanya yang begitu besar terhadap umat manusia.

Dalam Alkitab disebutkan bahwa menyambut Yesus, berarti sama dengan menyambut Tuhannya Yesus, yaitu Allah swt.
�Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar� (Mat 10:41)

Yesus bersaksi bahwa dengan mengasihi atau menyambut seorang nabi, sama dengan menyambut Allah, dan dia akan menerima upah sebagai orang benar. Nah dengan mengasihi nabi Muhammad berarti sama saja kita telah mengasihi Allah.

Jika menyambut Yesus sama dengan menyambut Allah, maka menyambut nabi Muhammad juga sama dengan menyambut Allah. Maksudnya dengan menyambut dan menghormati serta menghargai nabi Muhammad, sama saja menyambut dan menghargai serta menghormati kepada Allah swt. Karena Muhammad adalah orang benar, maka dengan menyambut nabi Muhammad sebagai orang benar, maka kita akan menerima upah sebagai orang benar.

Sabda Yesus :
�Barangsiapa melayani aku, ia harus mengikut aku dan dimana aku berada, di situ pun pelayanku akan berada. Barangsiapa melayani aku, ia akan dihormati Bapa� (Yoh 12:26)

Menurut Yesus, orang yang melayani dan menghormatinya, maka dia akan dihormati Allah. Nah kita umat Islam menghormati nabi Muhammad berarti kita juga akan dihormati oleh Allah, apalagi yang menyuruh bershalawat adalah Allah itu sendiri, sebagaimana disebutkan dalam Q.s 33:56 tadi. (suara-islam)

Mengenai Makanan Haram



Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005

Imamat 11:7-8 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Ulangan 14:8 juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.


Alkitab cetakan lama 1991

Imamat11:7-8 Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu.

Alkitab cetakan lama tahun 1941

Imamat 11:7-8 Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, ija itoe bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe. Djangan kamoe makan daripada dagingnja dan djangan poela kamoe mendjamah bangkainja, maka haramlah ija kapadamoe.


Catatan: Menurut Alkitab babi itu haram. Kenyataanya oleh mereka bai diternak secara khusus, dipelihara, dirawat dan dijadikan sebagai bahan dagangan, dagingnya diperjualbelikan sebagai sumber penghidupan. Padahal jangankan memakannya, menyentuh tubuhnya saja dilarang dalam Alkitab.


Semua umat Islam mengharamkan babi. Tetapi hampir semua umat Kristiani justru makan babi, kecuali sebagian kecil saja dari sekte Advent. Ini membuktikan bahwa yang ikut firman Allah dalam Alkitab tentang haramnya babi, adalah umat Islam. Sementara umat Kristiani yang menjadikan Alkitab sebagai Kitab Sucinya, justru tidak mengharamkan makan babi, bahkan babi merupakan makanan kesukaan mereka.


Menjadi pertanyaan , mengapa umat Kristiani tidak mengharamkan makan babi, justru malah mereka menghalalkannya?? Ternyata tanpa mereka sadari , mereka tela mengikuti paham Paulus yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu halal. Perhatikan ucapan Paulus sbb:

1. Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Ayat-ayat dalam berbagai bahasa tersebut adalah Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya didaerah Korintus. Pendapat Paulus yang menghalalkan sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain, bertolak belakang dengan firman Allah yang mengharamkan babi.

Sebagai umat beragama yng taat, semestinya yang diikuti adalah firman Allah, bukan pendapat Paulus yang hanya manusia biasa.

Seandainya umat Krsitiani mengikuti firman Allah tentang haramnya babi dll, dan bagaimana cara menyembelih hewan, rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu diragukan lagi antara Islam dan Kristanbila menghadapi jamuan atau sejenisnya.

Ada juga sebagian umat Kristiani mengatakan bahwa yang haram itu adalah
�babi hutan�, jadi �babi piaraan� tidak haram. Padahal Alkitab cetakan lama tertulis �babi�, sementara Alkitab cetakan baru dirobah menjadi �babi hutan� Tentu saja yang benar yaitu �babi�, sebab semua Alkitab cetakan lama tertulis �babi�.

Makna
� babi haram� , berarti semua babi haram, tidak boleh dimakan, termasuk babi hutan. Tetapi �babi hutan haram�, berarti semua babi boleh dimakan, kecuali babi hutan.

Contoh: kata
�dilarang merokok � maknanya semua rokok apapun mereknya tidak boleh di hisab. Manakala dirobah menjadi �dilarang merokok bentoel�, berarti semua rokok bisa di hisab, kecuali rokok bentoel bukan? Ini membuktikan bahwa penambahan satu kata saja bisa merobah makna dan arti.

Contoh lain
�orang � jika ditambahkan kata �hutan� akan menjadi � orang hutan�, tentu artinya sangat jauh berbeda. Demikian juga �babi� dengan �babi hutan� pasti berbeda.

Tetapi sebagian umat kristiani ada juga yang menjadikan alasan babi halal berdasarkan Injil Matius 15:11 sbb:

�Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang , melainkan yang keluar dari mulut yag menajiskan orang.

Alasan tersebut tidal rasional dan tidak kuat, sebab jika asal masuk kedalam mulut manusia tidak menajiskan, bagaimana jika yang masuk ke mulut adalah : ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya apakah jadi halal walaupun merusak tubuh, jiwa dan pikiran manusia?

Yang namanya ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya, walaupun sebelum masuk ke mulut manusia dibacakan doa kepada Tuhan atau Yesus, tetap aja haram hukumnya.

Nah ternyata apa-apa yang benar , yang pernah difirmankan oleh Allah dalam Alkitab seperti babi haram , diwahyukan kembali oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi kita Muhammad Saw, didalam Al Qur
�an. Alhamdulillah, dimanapun , siapapun dan sampai kapanpun umat Islam tetap akan mengharamkan babi. Firman Allah SWT, babi haram : Qs 2 Al Baqarah 173, Qs 5 Al Maidah 3, Qs 6 Al An�aam 145, dan Qs 16 An Nahl 115.

Contoh: Qs 2 Al Baqarah 173

173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Qs An
�aam 145

145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

sumber :
10 ALASAN
Menjadi Pengikut Yesus yg Setia Harus Masuk Islam
Oleh : H. Insan LS Mokoginta

Paulus rubah total ajaran asli Yesus


Kebudayaan Yunani sangat berpengaruh luas di masyarakat tanah Yudea kala itu, yang sekarang Palestina. Negeri dimana Yesus dilahirkan dan menyebarkan ajarannya. Masuknya kebudayaan Yunani adalah akibat dari masuknya penjajah Romawi yang menguasai tanah Yudea. Mereka masuk, menjajah, tidak hanya merampok harta rakyat dan kekayaan alam tapi juga menyebarkan ideologi mereka ke masyarakat Yahudi. Yakni Pantheisme.

Kalau kita pernah menonton film serial Hercules, disanalah gambaran tentang ajaran Pantheisme. Ajaran yang menyembah pada banyak tuhan. Ada yang disebut dengan Zeus, tuhan tertinggi, bapak semua tuhan. Ada Hera, istri Zeus, Ares tuhan perang, Aprodite tuhan kecantikan, dan masih banyak yang lain. Yang menarik disini, Zeus mengawini perempuan bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang super kuat yang diberi nama Hercules. Dan dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia.

Mengapa disebut menarik, sosok pribadi Hercules ini sangat mirip dengan Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang kedatangan Yesus (Isa as) adalah untuk menyelamatkan umat manusia tapi bukan sebagai tuhan yang hidup ditengah manusia seperti halnya Hercules. Nabi Isa as hanyalah seorang manusia, utusan Allah, seorang nabi, seorang penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai Allah SWT.

Tapi justru ajaran yang salah ini, bahwa Yesus adalah tuhan seperti halnya Hercules adalah tuhan, justru disebar luaskan oleh Paulus. Ajaran Yesus adalah menyembah pada Tuhan yang satu, Tauhid. Sedangkan ajaran Paulus adalah bentuk turunan dari ajaran Pantheisme, Paulus mengajarkan trinitas, tiga tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus.

Berikut adalah bagaimana sesungguhnya perbedaan ajaran Paulus dan Yesus sehingga dikatakan Paulus telah merubah total wajah asli ajaran Yesus.

10 pokok beda ajaran Yesus dan Paulus :

1. Ajaran Yesus : Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah / dituhankan).

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42)

Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya....Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
(Yohanes 14:28)

Ajaran Paulus : Yesus adalah Tuhan.

namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)


NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.

2. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum Taurat justru meneruskan hukum Taurat.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)

NB:

Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.

Ajaran Paulus : Kristen mengutuk hukum Taurat.

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25), (Galatia 5:4), (Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).

3. Ajaran Yesus : Laki-laki harus Khitan.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:10-11)

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12) , (Kejadian 17:13), (Kejadian 17:14)

Ajaran Paulus : Kristen tidak mewajibkan Khitan.

Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)

4. Ajaran Yesus : Tidak ada dosa waris.

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)

Ajaran Paulus : Setiap orang mewarisi dosa Adam

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)

NB:
Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk menebus dosa-dosa manusia (Galatia 3:13).

5. Ajaran Yesus : Berpuasa, berwudlu, mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)

Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)

Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39), (Bilangan 20:6), (Kejadian 17:2-3)

Ajaran Paulus : bernyanyi di gereja.

dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)

NB:
Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi ajaran Paulus (Efesus 5:19).

6. Ajaran Yesus : melarang hidup mewah di dunia.

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19-20).

Ajaran Paulus : Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen

"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." (Efesus 4:28)

7. Ajaran Yesus : meninggal dunia dibungkus kain kafan.

Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)

Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)

Ajaran Paulus : meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati.

Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.

8. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum rajam.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?" (Yohanes 8:5)

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7).

Ajaran Paulus : Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.

Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas).

9. Ajaran Yesus : Menerapkah hukum Qisash

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Matius 5:38)

mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki (Keluaran 21:24)

patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. (Imamat 24:20)

Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." (Ulangan 19:21)

Ajaran Paulus : Membatalkan hukum Qisash, menjerumuskan dalam perbudakan.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:39-42)

10. Yesus tidak membuat agama baru.

Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).


Kristen adalah agama baru yang lahir setelah usaha penyaliban Yesus.

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26).

(Silmy kaffah/irenahandono.or.id)

Asal-Usul Salib Yang Menjadi Lambang Kekristenan


Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Yesus Sang Juruselamat. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan (Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya.

Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh. Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Roma dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen. Walker berkata, "
�orang-orang Kristen dini bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan�.Patung-patung Yesus dini tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran 'Gembala yang Baik' yang membawa domba." (Acharya, The Christ Conspiracy)

Churchward mengatakan, "Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox." Sedangkan Derek Patridge menyatakan, "Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya
�adalah sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang."

W
gambar 1. Salib Keltik
Salib Keltik Pra Kirsten di tepi Sungai Shannon di Irlandia
ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh hutan.



Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa "Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen." Di Italia
�di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling dini bagi penyebaran agama Kristen-, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah. Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan tau. Ada pula salib tau yang di atasnya dipasang sebuah "gagang" yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan. Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia."


gambar 2. Crux Immisa (Salib Latin)
Prajurit Aramea juga memakai Salib sebagai jimat
perlindungan dalam pertempuran




gambar 3. Crux Commisa (Salib Tau)




Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang. Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah.

Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen.

Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari.

Encyclopedia of Funk and Wagnalls mengatakan, "Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling dini yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif. Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo dan Odin sampai Quetsalcoatle. Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambang keagamaan di India di kalangan para penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktik keagamaan dan pengobatan asli (praktek perdukunan)."

Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, "Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia
�Dua bentuk salib Pra Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen-monumen Kristen Koptik. Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat huruf gamma kapital Yunani, ditandakan pada banyak nisan makam Kristen dini sebagai lambang yang tersamar. Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal. "

Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak "berjalan". Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari di angkasa. Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan matahari menyelam di laut di bawah muka bumi setelah tenggelam di malam hari dan sebelum kembali terbit keesokan harinya.

+
gambar 4. Crux Gammata (swastika)

X
gambar 5. Salib Malta



Bagaimanapun, salib merupakan lambang Dewa Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana-mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip. Demikian halnya antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran agama Kristen di wilayah Mediterania, telah terdapat agama-agama yang meyakini dewa-dewi yang menderita, disalib dan mati menebus dosa. Riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga sangat serupa dengan kepercayaan pagan, yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret.

Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Namun demikian Islam akan tetap menolak dengan keras doktrin Kristen apapun seputar peristiwa penyaliban tersebut, sebagaimana dinyatakan dengan tegas dalam Al Qur'an, "mereka tidak membunuhnya dan mereka tidak menyalibnya" (QS. An Nisa: 157). Maka dari itu, sudah sepatutnyalah bagi setiap muslim untuk tidak mempercayai dogma-dogma Kristen seputar penyaliban Yesus, apalagi sampai mempercayai lambang salib sebagai lambang penebusan dosa manusia. (swaramuslim.com)

Bahasa dan Kitab Suci


Menurut Alkitab (Bibel), dalam usia lanjut Ibrahim memiliki seorang anak, Ismail, yang kemudian menurunkan bangsa Arab yang jumlah komunitasnya sangat besar, sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Allah kepada Hagar (Hajar):

�Lagi pula kata malaikat Tuhan itu kepadanya: �Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya (Kejadian 16: 10)

�Tentang Ismail, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar (Kejadian 17: 20)

Setelah Ismail berusia 14 Tahun, Ibrahim memiliki anak lagi bernama Ishak dari istri pertamanya, Sarah. Ishak mempunyai dua putra bernama, Esau dan Yakub. Dan Yakub memiliki dua belas anak di antaranya adalah Yusuf dan lain-lain yang di kemudian hari menurunkan 12 suku bangsa Israel.

Karena disingkirkan oleh saudara-saudara
�nya, Yusuf tinggal di Mesir. Di negeri asing ini Yusuf bisa meraih jabatan penting, di saat tanah kelahirannya mengalami paceklik yang ber�kepanjangan. Yakub dan anak-anaknya emigrasi ke Mesir hingga keturunan mereka, bangsa �Israel, menetap di Mesir selama ratusan tahun.

Selama ratusan tahun ini, keturunan Ishak dan Yakub mengalami asimilasi budaya dan bahasa. Sehingga perbendaraan kata bahasanya cenderung menjauh dari bahasa yang dipakai oleh nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, dan Yakub.

Sedangkan ketu
�runan Ismail (yang akhir�nya kemu�dian disebut bangsa Arab), karena tidak pindah kemana-mana, bahasanya masih asli atau setidak-tidaknya paling mendekati dengan bahasa yang dipakai oleh nabi Ibrahim, Ismail, Ishak dan Yakub.

Nabi Musa dibesarkan di Istana Firaun yang membenci dan menindas bangsa Israel yang hidup di negerinya. Hal ini membuat Musa tidak leluasa bergaul dengan bangsanya sendiri. Setelah membunuh orang Mesir, Musa lari Madyan (Midian) dan tinggal di rumah nabi Sueb atau Jetro (keturunan Ismail) selama minimal 7 tahun, lalu menikahi putri nabi itu. Dengan demikian Musa lebih lancar memakai bahasa keturunan Ismail daripada menggunakan bahasa bangsanya, Israel. Oleh karena itu ada dua kemungkinan mengapa Musa meminta kepada Allah agar nabi Harun mendampinginya untuk meng
�komunikasikan maksudnya kepada bangsa Israel:

a. Lidahnya cedal karena sewaktu kecil Musa pernah menjilat api.
b. Kurang terbiasa dengan bahasa Ibrani yang dipakai oleh bangsanya sendiri.

Setelah nabi Sulaiman wafat, bangsa Israel terbelah dua: kerajaan Israel utara beribukota di Samaria, dan Israel selatan (Yehuda) beribukota di Yerusalem. Setiap tahun bangsa Israel harus berkumpul untuk melakukan ibadah nasional di Yerusalem. Karena masalah politik, raja Israel utara melarang rakyatnya berziarah ke Israel selatan, dan mendirikan pusat peribadatan baru di Betel serta Dan. Patung-patung emas anak lembu ditaruh di tempat ibadah itu. Mulanya patung-patung itu tidak dimaksudkan sebagai lambang Tuhan, melainkan hanya sebagai pengalas tahta-Nya. Tetapi rakyat Israel utara kemudian menghubungkan dengan kultus kesuburan yang secara luas terdapat di Palestina pada masa itu. Banyak penduduk Israel utara yang berasal dari keturunan Kanaan masih kuat menganut dan mempraktikkan ibadah (kultus) kesuburan tersebut, dan pada akhirnya rakyat Israel utara jatuh dalam penyembahan kepada berhala. Penulis kitab Raja-raja selalu menyebut-nyebut kesalahan Yerobeam, raja Israel Utara, membuat patung-patung anak lembu emas ini sehingga rakyat Israel terlibat dalam peribadatan palsu itu.

Pertikaian keagamaan yang serius berkisar pada penyembahan terhadap Baalim atau para Baal. Pertikaian ini mencapai puncaknya di masa raja Ahab di Israel utara, namun melibatkan Yehuda juga Israel selatan. Kata
�Baalim� (jamak dari kata Ibrani �Baal� yang berarti �tuan� atau �pemilik�) adalah sebutan bagi dewa-dewi kesuburan, yang dianggap berkuasa atas panen, ternak dan manusia. Para penyembah Baalim percaya, dewa ini mati menjelang musim panas dan bangkit lagi menjelang musim hujan. Ini menjelaskan mengapa tumbuhan mati kering pada puncak musim panas, dan bertunas lagi serta berdaun pada musim hujan.

Dari kerajaan utara ini, bangsa Israel yang sebelumnya terbiasa dengan kata
�Eloha� atau �Eloah� (Allah) kemudian menyebutnya menjadi �Elohim� (jamak dari kata Eloah) disesuaikan dengan banyaknya sesembahan mereka, Baal - Baalim.

Bagi Israel Ibadah ini mengandung dua bahaya:

a. Ibadah ini dapat membuat mereka berpaling dari Allah, atau setidak-tidaknya membuat mereka berpendapat bahwa Allah adalah salah satu penampakan dewa Baal.
b. Ibadah ini membuat mereka tidak taat kepada Allah. Sebab penyembahan kepada dewa Baal ini mencakup praktik perzinaan yang dilakukan di kuil-kuil para dewa, dan berbagai bentuk perilaku seksual yang bertentangan dengan Taurat yang telah diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel. Tetapi banyak dari rakyat biasa merasa terpaksa memuja dewa-dewi ini, sebab mereka yakin bahwa Baalim mem
�berikan kesuburan bagi hasil tanah, ternak dan keluarga mereka.

Pada Bibel kitab Yeremia 52: 28-20 menye
�butkan adanya tiga kali pembuangan bangsa Yehuda yang dilakukan oleh Babilonia. Pembuangan pertama tahun 597 SM, kedua tahun 587 SM, dan yang ketiga tahun 582 SM.

Saat pembuangan ketiga, masih ada penduduk yang dibiarkan tinggal di Yehuda, karena dari segi keahlian dan keterampilan mereka masih dianggap kurang, sehingga tidak perlu ikut ke Babilon. Sebagian besar para pemimpin dan pemuka agama ditawan di Babel, dan sebagian kecil saja yang bisa meloloskan diri.

Semangat orang-orang Yahudi di pem
�bua�ngan sangat rendah, sekalipun para pemimpin mereka menganjurkan untuk melaksanakan praktik agama meskipun jauh dari Yehuda. Kota Yerusalem sebagai pusat ibadah mereka telah di�hancurkan tentara Babilonia, dan tidak ada tempat yang dapat mengganti peranannya. Kaum buangan Yehuda di Babilonia menghadapi kesukaran besar. Meskipun mereka ingin menyembah Allah, tetapi banyak tatacara ibadah mereka tidak mungkin dapat dilaksanakan di Babilon. Sedang-kan rakyat Babilonia saat itu menyembah dewa �Marduk� yang dipercayai sebagai perwujudan dari dewa Matahari. Mereka menyebutnya �Bel� yang berarti �Tuhan� dan nama inilah yang digunakan dalam beberapa nas Alkitab seperti dalam Yesaya 46: 1, Yeremia 50: 2 dan 51: 44.

Saat itu Israel betul-betul mengalami krisis agama, karena tidak ada lagi tempat khusus di mana pemikiran dan tatacara keagamaan dapat dilaksanakan secara tepat dan bermakna. Karena itu timbul desakan yang kuat untuk mengusahakan cara ibadah baru serta keimanan yang baru pula, dan nama Tuhan Eloha (Allah) diganti YHWH (Yahweh). Perkembangan yang baru ini mungkin tepat dikatakan sebagai awal
�Yudaisme�, dan sejak itu kita menyebut orang-orang Israel yang berada di pembuangan dengan nama �orang-orang Yahudi.

Sekitar tahun 539 SM, Raja Persia, Koresy, melancarkan serangan ke Babilonia dan berhasil menguasai kota Babilonia tanpa perlawanan dari penduduknya. Bahkan sebaliknya, dia disambut sebagai pahlawan besar dan seorang hamba dewa Marduk. Orang-orang Yahudi diperbolehkan oleh penguasa Persia ini untuk kembali ke Yehuda.

Meskipun sebagian berhasil memper
�tahankan adat dan agama Yahudi, banyak pula melakukan asimilasi keturunan, bahasa, budaya dan agama. Sehingga di masa Ezra (nabi Uzair) dan Nehemia membawa mereka kembali ke Yehuda, sebagian besar dari mereka tidak bisa berbahasa ibunya sendiri (Ibrani), dan tradisi mereka tersapu oleh kebiasaan Babilonia. Tragedi ini mendorong Ezra untuk menerjemahkan Taurat Musa kedalam bahasa Aram.

Kitab Nehemia 8: 1-3 menceritakan pembaca
�an hukum Taurat untuk pertama kalinya di depan umum. Hukum Taurat pada saat itu harus diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke Bahasa Aram yang menjadi bahasa pergaulan di masa itu baik di Yehuda maupun di seluruh kerajaan Persia (Nehemia 8: 8).

Kita tidak mengetahui secara tepat bagian manakah kitab hukum Taurat yang telah dibaca oleh Ezra. Tetapi kemudian orang-orang Yahudi menyebut kelima kitab pertama dalam Perjanjian Lama dengan sebutan
�Taurat�. Kitab-kitab itu sendiri baru diakui secara resmi sebagai kitab suci kurang lebih lima puluh tahun kemudian. Pada waktu itu mereka yang tidak pernah ikut mengalami pembuangan tidak diakui sebagai orang Yahudi yang benar. Mereka memisahkan diri dari persekutuan keagamaan umat Israel yang resmi, lalu membentuk perkumpulan agama yang baru disebut �orang-orang Samaria.�

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Allah atau Eloah adalah nama Tuhan yang disembah oleh nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad dan umat Islam sekarang ini.

Para nabi ini samasekali tidak akan mengenal istilah
�Elohim dan Yahweh. Bahkan nabi Isa (Yesus) sendiri tidak mengenal Yesus Kristus, atau dia akan bengong tak mengerti kalau dia dipanggil Yesus.

Oleh karena itu Allah menaruh firman-Nya di bawah ini pada Al-Qur
�an surat Yusuf:

�Sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur`an kepada Muhammad dengan bahasa Arab, agar kamu berpikir� (Qs. Yusuf 2).

Setelah ayat ini Allah menceritakan nabi Yusuf di Mesir dan emigrasi keluarga nabi Yakub ke negeri tersebut. Di saat di negeri Firaun itulah bahasa Semit sebagai bahasa sehari-hari nabi Ibrahim, Ismail, Ishak dan Ya
�kub mengalami asimilasi dengan bahasa Mesir selama ratusan tahun.

Sedangkan keturunan Ismail karena tidak beremigrasi dan tidak pergi ke mana-mana, bahasanya lebih mendekati kepada keasliannya. (Masyhud SM/Tim FAKTA)

Menggugat Ketuhanan Yesus

Baik pemeluk agama Kristen maupun Islam, dalam aktivitas pendalaman agama masing-masing, akan menemui isu krusial mengenai figur Isa atau Yesus. Mayoritas orang Kristen menuhankan Yesus, sementara orang Islam menyatakan bahwa ia hanyalah seorang nabi Allah yang terpelihara dari segala kesalahan. Doktrin Trinitas menyatakan bahwa tiga unsur yang berbeda dalam ketuhanan adalah Tuhan.[1] Secara khusus, Yesus dikatakan sebagai �Tuhan Anak� atau �Anak Tuhan�. Ketika orang Islam mempertanyakan kejelasan teologi ini, biasanya orang Kristen menjawabnya dengan memberikan penjelasan umum tentang perbedaan antara Islam dan Kristen. Mereka mengatakan bahwa orang Islam tidak memahami Trintas secara utuh, dan bahwa umat Islam telah menuduh orang Kristen sebagai penganut bid'ah.

Dalam usahanya mencari jawaban yang jelas tentang ajaran tersebut, orang Islam selalu bertanya,
�Bagaimana mungkin Trinitas itu bisa mewujud ?� Pada umumnya, orang Kristen tetap bersikeras bahwa istilah �Anak Tuhan� tidak bisa diterjemahkan secara harfiah. Sekalipun �Anak� dan �sifat ketuhanan� merupakan atribuat yang penting, seiring dengan itu, keduanya pun saling berbeda. Yang pertama (anak) menggambarkan recipient (penerima) kehidupan, sedangkan yang kedua (sifat ketuhanan) menggambarkan Dia yang tidak membutuhkan kehidupan dari siapa pun. Jadi terlihat adanya dua prinsip yang pada hakikatnya memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Dapat ditegaskan, jika sesuatu menjadi �Anak�, maka dia bukanlah �Tuhan� dan Tuhan bukanlah anak seseorang.

Terhadap masalah tersebut, orang Kristen membela diri dengan berkata,
�Masalah ini tidak dapat sepenuhnya kami pahami.� Sesungguhnya tanggapan seperti itu merupakan suatu bentuk pengakuan akan lemahnya dasar argumentasi mereka. Pada akhirnya ini memaksa mereka berusaha menciptakan taktik lain untuk menjelaskannya.

Orang Kristen mengeluh bahwa Islam menolak untuk menerima sesuatu yang tidak mereka pahami. Namun, sebenarnya mereka hany berusaha mengalihkan perhatian. Dalam kaitan ini, konsep verifikasi (pembuktian) dan pemahaman bisa dijadikan ilustrasi. Misalnya, suatu reaksi kimi bisa diverifikasi (dibuktikan), akan tetapi atom tidak bisa dipahami dengan cara yang sama. Sejumlah fakta bisa didaftarkan tetapi tidak selalu bisa dijelaskan. Perbedaan inilah yang menjadi kunci sanggahan umat Islam dalam usaha meluruskan penyimpangan.

Permasalahan pokok kita telah mendasar daripada sekadar memecahkan keganjilan doktrin Trinitas. Kita tidak mempertanyakan bagaimana Trinitas itu, tetapi mengapa ia harus ada. Kita mempertanyakan,
�Mengapa Yesus harus menjadi Tuhan?� Bisakah kita menguji konsep ini.

Posisi Muslim

Beberapa abad yang lalu, para filosof Eropa secara umum merumuskan bahwa suatu dugaan menjadi terbukti apabila telah memenuhi tuntutan yang dibuat oleh Aristoteles dalam usahanya menemukan kebenaran. Demikian pula, kita menyandarkan alasan pembenaran Trinitas pada apa yang dikatakan orang-orang mengenai Yesus tidak dapat diandalkan keabsahannya.

Tujuan kita disini hanyalah menggambarkan betapa keimanan Kristen kepada Trinitas hanya didasarkan pada penafsiran Gereja. Sejumlah orang Kristen mengakui hal ini, sedangkan yang lain menyatakan dengan tegas bahwa ajaran Trinitas langsung berasal dari Yesus.
�Silahkan mereka menunjukkan bukti-bukti mereka�, adalah anjuran yang berulang kali dikemukakan al-Qur'an. Maksudnya, tunjukkan bukti bahwa Yesus mengklaim dirinya sebagai Tuhan yang sempurna. Sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an QS 21:24. jika bukti tersebut ternyata tidak bisa ditunjukkan, berarti penafsiran Gereja diragukan.

Orang Kristen tidak dapat mengelak dari pertanyaan orang Islam mengenai dasar keyakinan mereka. Orang Kristen tidak mempunyai landasan argumentasi untuk mempertahankan posisi yang tidak logis itu, kecuali jika ia cukup puas dengan semata-mata mengandalkan pendapat Gereja dan orang lain. Jika mereka tidak menggali lebih dalam, berarti dialog Islam-Kristen sudah selesai dengan
�kekalahan� dipihak Kristen.

Orang Kristen sering kali menunjukkan bukti-bukti tentang ucapan Yesus berdasarkan bahan-bahan yang tertulis didalam alkitab semata-mata. Sehubungan dengan ini, al-Qur'an menyatakan:

�Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." (QS Al Maidah 68)

Orang kristen diminta mendukung pernyataan dengan mengambil sumber kitab sucinya. Orang Islam percaya bahwa tidak ada satu ucapan Yesus yang bisa digunakan sebagai bukti yang menunjukkan bahwa ia mempunyai kedudukan yang setara dengan Tuhan. Dengan demikiam, isu yang sebenarnya
�bukan Yesus itu Tuhan atau bukan�, melainkan �Manakah ucapan Yesus yang menyatakan bahwa ia setara dengan Tuhan?

Metodelogi Pembahasan

Teks tertulis Alkitab merujuk kepada ucapan-ucapan Yesus yang sangat sedikit. Dan tidak ada satu pun dari teks asli tersebut yang menyatakan ketuhanannya. Semua pernyataan Yesus tentang hal tersebut bersifat implisit dan memerlukan penafsiran. Kita dihadapkan pada apa yang dikatakan Yesus, lalu harus menafsirkan apa yang dimaksudkan dengan ucapan tersebut. Sehubungan dengan hal ini, metodelogi pembahasan yang akan kita gunakan sangat sederhana.

Bukanlah keinginan atau keharusan bagi kita untuk menafsirkan kembali alkitab, kita hanya melakukan pembuktian bahwa interpretasi Kristen tidak memadai, mendua, bahkan mustahil. Argumentasi kita sebagai berikut:

  1. Sungguhpun arti suatu pernyataan dianggap jelas, ia belum bisa dijadikan bukti bahwa Yesus mengklaim diri mempunyai kedudukan yang setara dengan Tuhan.
  2. Pernyataan-pernyataan lain yang disebutkan masih terbuka terhadap berbagai penafsiran, atau sifatnya mendua.
  3. Masih banyak pernyataan lain yang ditafsirkan tidak sebagaimana mestinya.



Artinya, bukti-bukti tentang ketuhanan Yesus adalah tidak mencukupi, tidak meyakinkan, dan tidak dapat diterima.

Bukti Yang Tidak Memadai

Yesus lahir dalam keadaan suci. Orang Kristen sering menyebut berbagai keajaiban yang ditunjukkannya sebagai bukti ketuhanannya. Jelas, dasar pemikiran ini lemah. Di dalam Alkitab dikisahkan penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu, juga tentang mukjizat Nabi Elisa (Kejadian; 2 Raja-raja 4,5,6). Meskipun kedua nabi tersebut secara umum memiliki kualifikasi yang sama dengan Yesus, tidak ada seorang Kristen pun yang menuhankannya.

Beberapa orang Kristen bertahan pada pandangan bahwa Yesus adalah Tuhan karena kitab-kitab Yahudi telah meramalkan kedatangannya. Namun, pendapat ini pun lemah karena kitab-kitab Yahudi juga disebut-sebut telah meramalkan peranan Yohanes Sang Pembaptis (Maleakhi pasal 4).

Kami kemukakan tiga argumentasi lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa klaim Kristen secara sengaja melupakan bagian tertentu kitab suci. Mereka mengetahui fakta kesucian kelahiran Yesus sebagaimana mereka juga mengetahui asal-usul Adam. Mereka memberikan penafsiran yang bersifat ketuhanan pada yang pertama (Yesus), tetapi mengabaikannya pada yang kedua (Adam).

Sekarang kita ajukan pertanyaan. Adakah didalam alkitab pernyataan Yesus yang mengklaim dirinya sebagai Tuhan ? Didalam teks Alkitab, Yesus menggunakan istilah
�anak manusia�, �anak Tuhan�, �mesias�, dan �saviour� (juru selamat), namun istilah-istilah tersebut juga digunakan untuk merujuk orang-orang selain dia. Misalnya, Yehezkiel disebut sebagai �anak manusia� (Yehezkiel 3:1). Selain itu, Yesus menyebut para pembawa kedamaian sebagai �anak-anak Tuhan� (Matius 5:9). Cyrus (Koresy), raja Persia disebut mesias (Yesaya 45:1). Sikap mendua para penerjemah Alkitab terlihat dengan diterjemahkannya kata �mesias� yang tidak menunjuk kepada Yesus sebagai yang diurapi�. Sedangkan ayat-ayat Alkitab yang merujuk kepada Yesus, mereka terjemahkan dengan �mesias� atau padanan kata Yunani yakni �Christ� (Kristus). Dengan cara ini mereka berusaha memberi kesan bahwa hanya ada satu mesias. Untuk orang selain Yesus, mereka menggunakan kata �saviour� (penolong), seperti yang tercantum dalam 2 Raja-raja 13:5. Disamping itu, orang Kristen sering menunjuk Yesaya pasal 43 sebagai bukti hanya ada satu juru selamat.

Lebih jauh lagi, para penerjemah berusaha mengaburkan fakta bahwa Tuhan adalah satu-satunya penyelamat dalam pengertian bahwa Dia adalah satu-satunya pemberi rezeki dan pelindung kita, meskipun dalam pengertian yang berbeda-beda, tugas-tugas seperti itu bisa juga dikenakan kepada manusia biasa. Dengan bersandar pada pernyataan didalam Yesaya itu, para penerjemah Alkitab mengharapkan kita percaya bahwa Tuhan juga sama dengan juru selamat sehingga Yesus sama dengan Tuhan.

Persekongkolan jahat dalam aktivitas penerjemahan Bible dapat dibuktikan dengan mudah. Alkitab King James Version (KJV) yang terbit tahun 1611 tersebar secara luas. Bandingkan Alkitab tersebut dengan revisi Alkitab yang lebih akhir, misalnya New American Bible. Pada Alkitab KJV, kitab 2 Raja-rajha 13:5 kita dapatkan kata saviour. Namun demkian, kata saviours (bentuk jamak dari saviour ) dapat dijumpai dalam Obaja 21 dan Nehemia 9:27. Kasus ini sekali lagi membuktikan bahwa konotasi ketuhanan yang dikaitkan dengan saviour dipertahankan oleh versi terjemahan Alkitab modern, meskipun melalui penerjemahan yang kurang jujur.

Sekali lagi kita melihat pola pembenaran yang lemah. Ternyata bahwa istilah-istilah yang dikatakan
�mengandung konotasi ketuhanan� itu juga digunakan untuk orang-orang selain Yesus.

Ada pernyataan lain yang dapat disebutkan disini. Dalam Yohanes 8:58 dikatakan
�� Sebelum Abraham jadi, Aku ada.� Seandainya Yesus bermaksud - dengan kata-kata tersebut - mengklaim ia telah hidup sebelum Abraham, apakah itu merupakan alasan yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa ia adalah Tuhan ? Bahwa Yesus hidup di Surga kemudian turun ke bumi merupakan suatu peristiwa yang luar biasa, tetapi hal itu tidak cukup untuk menetapkan dia sebagai �Tuhan yang turun ke bumi�.

Selain itu harus dicatat bahwa teks Alkitab diatas sangat terbuka terhadap berbagai penafsiran. Orang Kristen mungkin tidak menyangka bahwa nabi Yeremia juga telah mengalami kehidupan sebelum manusia (Yeremia 1:5). Seharusnya, mereka menafsirkan pernyataan didalam Yeremia sama ketika mereka menafisirkan Yohanes 8:58, yaitu secara harfiah. Namun, mengapa mereka tidak menerapkan pemahaman yang sama ?

Bukti Yang Mendua

Sejumlah sarjana Kristen menegaskan bahwa sudah selayaknya Yesus mendapatkan predikat Tuhan. Dalam Keluaran pasal 3 dikatakan bahwa Tuhan berkata kepada Musa,
�I am what I am� (Aku adalah Aku), sebagaimana hampir semua Alkitab berbahasa Inggris menerjemahkannya dari naskah berbahasa Ibrani. Didalam Yohanes 8:58 Yesus mengatakan, �Before Abraham was, I am� (sebelum Abraham jadi, Aku ada) yang merupakan terjemahan Alkitab bahasa Inggris dari naskah Yunani. Disinilah terlihat kecurangan lainnya. Asal naskah yang pertama (keluaran pasal 3) adalah berbahasa Ibrani, sedangkan yang naskah yang kedua (Yohanes 8:58) adalah berbahasa Yunani.

Semua sabda Yesus, kecuali sedikit diantaranya tercatat dalam bahasa Yunani. Kira-kira sekitar 200 tahun sebelum masa Yesus, orang Yahudi memakai terjemahan Yunani untuk kitab-kitab suci mereka, Septuaginta. Mereka menerjemahkan kata I am (aku) dalam Keluaran dengan Ho On. Sementara itu, sabda Yesus I am didalam Yohanes 8:58 diterjemahkan kedalam bahasa Yunani dengan Ego Eimi. Jika pengarang Yohanes 8:58 bermaksud bertutur kepada orang-orang berbahasa asli Yunani bahwa Yesus identik dengan Tuhan, maka seharusnya ia menggunakan kata-kata yang sudah lazim didalam Septuaginta untuk menyatakannya. Jika tidak, maka maksud pokoknya akan hilang. Kesimpulannya adalah Yohanes 8:58 merupakan bukti yang tidak meyakinkan.

Ada kata Yunani lain yang patut dibicarakan. Didalam Yohanes 10:30 Yesus mengatakan
�Aku dan Bapa adalah satu�. Bahasa Yunani menerjemahksan satu dengan Hen. Beberapa sarjana Kristen menegaskan bahwa satu-satunya pemahaman yang mungkin dari kata tersebut adalah �satu esensi dalam wujud�. Namun, pernyataan itu tidak berdasar. Satu contoh untuk membantahnya sudah cukup. Kata-kata yang sama dipakai oleh Yesus didalam Yohanes 17:11,21,22,23 menunjukkan bahwa dia dan murid-muridnya berada didalam satu kesatuan.

Kalimat lain yang sering dikemukakan oleh kalangan Kristen adalah apa yang dikatakan sebagai pernyataan Yesus didalam kitab Yohanes 3:16,
�Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal��[2] Orang Kristen mengatakan bahwa kata �tunggal� dalam ayat itu secara khusus mengacu kepada Yesus, bukan �anak-anak Tuhan� yang lain. Ini juga menunjukkan sikap mereka yang tidak konsisten, sebab kata �tunggal� juga terdapa dalam Ibrani 11:17, padahal ia mengacu kepada Ishak. Sedangkan Alkitab mencatat kakaknya Ishak bernama Ismael hidup lebih lama dari ayahnya (Kejadian 25:9). Dengan demikian Ishak tidak pernah secara tegas mengatakan dirinya sebagai anak tunggal Abraham. Sadar akan kejanggalan ini, Sarjana Kristen tidak menafsirkan kata tersebut secara harfiah. Namun, mengapa hal itu tidak mereka terapkan juga pada Yohanes 3:16 ? Sekali lagi sikap mendua ini membuktikan bahwa Yohanes 3:!6 adalah bukti yang tidak meyakinkan.

Diakui atau tidak, istilah
�Bapa� yang dipakai Yesus ketika ia berbicara dengan Tuhan juga menimbulkan kontroversi. Tetapi pada kesempatan ini, kami sekadar ingin menunjukkan bahwa penggunaan istilah tersebut oleh Yesus bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa Tuhan adalah Bapa dari Yesus.

Semua orang Kristen memakai kata
�Bapa� ketika menyebut Tuhan. Bahkan orang Yahudi pun memakai istilah itu (Yohanes 8:41). Selain itu, Yesus berkata, �Iblislah yang menjadi Bapa mu � � (Yohanes 8:44). Tentu saja yang dimaksudkan disini bukanlah pengertian �Bapa� secara literal.

Sarjana Kristen lain menggunakan Markus 14:36 (yang didalamnya Yesus menggunakan kata Abba untuk Bapa) sebagai landasan argumentasi. Menurut mereka, penggunaan kata Abba menunjukkan adanya hubungan yang sangat unik antara Yesus dan Tuhan, yaitu antara Tuhan Anak dan Tuhan Bapa. Namun argumentasi ini sangat lemah karena Roma 8:15 dan Galatia 4:6 menyebutkan bahwa setiap orang kristen dianjurkan memakai istilah Abba jika menyebut Tuhan.

Bukti Yang Lemah

Dalam Yohanes 20:28 disebutkan bahwa Thomas mengatakan,
�My Lord and my God� (Tuanku dan Tuhanku). Orang Kristen bersikukuh bahwa Tomas menyebut Yesus dengan sebutan itu. Orang Islam tidak keberatan terhadap istilah lord karena kata tersebut mempunyai arti kata �tuan�.[3] Sara juga memanggil suaminya dengan sebutan �tuan� (1 Petrus 3:6). Pendapat yang menyatakan bahwa Tomas menyebut Yesus secara harfiah sebagai �Tuhan� adalah masalah lain.

Alkitab juga menunjukkan bahwa Yohanes 10:34 mencatat bahwa Yesus menyebut orang lain sebagai Allah, selain itu dalam Mazmur 82:6 sang pengarang menyebut orang lain sebagai Allah. Dalam 1 Korintus pasal 8, Paulus memberikan aturan baru dengan mengatakan bahwa memang ada banyak tuan dan tuhan, namun bagi kita hanya ada satu Tuhan ( theos ) saja yaitu Bapa (pater)
� dan satu tuan ( kurios ) yaitu Yesus Kristus.

Menurut doktrin Trinitas, perbedaan antara Bapa dan Anak adalah esensial. Namun prinsip ini dikaburkan oleh Yohanes 14:9. Disini Yesus berkata kepada Filipus sebagai berikut,
�Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.� Pernyataan ini mengandung doktrin yang sulit diterima, yaitu Yesus adalah Bapa. Para penafsir mengatakan bahwa �Bapa� ( Pater ) adalah sinonim �Tuhan� ( Theos ). Kita bisa memahami maksud ucapan Yesus sebagai �melihat dia adalah sama dengan melihat Tuhan karena ia adalah Tuhan�. Padahal didalam Yohanes 5:37 terdapat pernyataan sebaliknya. Dalam ayat ini, Yesus berkata mengenai Bapa kepada orang banyak, �kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat.

Bukti Yang Menyeluruh

Sering diakui bahwa ayat-ayat yang menyangkut individu tidak memadai, tidak meyakinkan, dan tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk membenarkan ketuhanan Yesus. Namun demikian, suatu ayat dapat dijadikan alat pembuktian jika ia digabngkan dengan ayat lainnya. Ini sama halnya dengan memperlihatkan kesalahan proses berpikir. Seharusnya, setiap ayat dapat membuktikan kebenaran tentang suatu hal, dan kalu tidak, ayat tersebut harus digugurkan. Kita harus mengetahui dengan tepat, apa yang ditunjukkan oleh sebuah ayat dan mengapa demikian adanya.

Telah dikemukakan bahwa penafsiran Kristen dan keterangan tradisional terhadap kitab suci sungguh tidak masuk akal. Alasan dan kesimpulan tidak ditetapkan secara jelas. Demikian pula, apakah yang dimaksud dengan
�penebusan dosa manusia� masih belum jelas sampai sekarang.

Orang Kristen bersandar pada Yohanes 5:18 sebagai berikut,
� � karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-nya dengan Allah.� Namun lagi-lagi orang Kristen melewatkan ayat-ayat selanjutnya yang menjelaskan bahwa Yesus menundukkan dirinya dihadapan Tuhan dan menjelaskan posisinya dihadapan Tuhan.

Cukup mengherankan bahwa Gereja Kristen membuat cerita yang membingungkan. Kitab-kitab Yahudi membuat referensi tentang mesias, lalu Gereja mengatakan bahwa mesias itu baru berarti jika ia adalah Tuhan yang mewujud. Ketika Yesus berkata bahwa dirinya adalah mesias, ia dianggap melampaui batas, karena menurut kitab-kitab Yahudi, tidak seorang pun bisa menjadi Tuhan.

Dalam Markus pasal 2, Yesus berkata pada seseorang,
�Hai anakku, dosamu sudah diampuni.� Beberapa orang ahli Taurat yang hadir disitu merasa kaget dan bertanya-tanya dalam hati, �Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri?� Sementara itu dalam Yohanes 12:49 Yesus menafikkan inisiatif pribadi dengan berkata, �Sebab aku berkata berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang mengutus aku, Dia lah yang memerintahkan aku untuk mengatakan apa yang harus aku katakan dan aku sampaikan.� Lihat juga Yohanes 8:40 dan Yohanes 14:10.

Penutup

Kita tidak menggunakan Alkitab semata-mata untuk memenuhi keinginan kita. Ayat-ayatnya kita kutip secara jujur dan apa adanya. Maksud kita hanyalah menunjukkan cacat yang terkandung dalam keyakinan Kristen bahwa
�Yesus mengklaim dirinya sama dengan Tuhan.� Jika kita mengolah bukti-bukti yang mereka ajukan untuk memperkuat pendirian tersebut, kita akan menemukan betapa bukti-bukti yang diajukan Kristen itu bermutu rendah, lemah, dan hanya tampak luarnya yang bagus.

Kita telah mengutip sejumlah ayat Alkitab yang paling sering digunakan dan menjelaskannya dengan gamblang kepada orang Kristen, namun mereka tidak mau menerimanya. Bahkan seandainya ayat-ayat lain kita ajarkan pula, mereka tetap akan menolak segala argumetasi kita, lalu mengajukan bukti-bukti untuk menguatkan pandangan mereka. Jika orang Kristen membangun alasan atas dasar hal-hal selain sabda Yesus, mereka akan mengulangi apa yang menjadi pokok keberatan kita. Yaitu, mereka
disadari atau tidak � justru menunjukkan bahwa pokok ajaran agama Kristen didasarkan pada apa yang dikatakan orang tentang Yesus, bukan apa kata Yesus.

Sekali lagi kita bertanya kepada orang kristen, Mengapa Yesus harus dipandang sebagai Tuhan?
� Kita mempersoalkan mengapa orang Kristen mau mempercayai hal itu.

Orang kristen akan menjawab bahwa Yesus adalah Tuhan karena kematiannya merupakan penebusan bagi dosa-dosa manusia. Dalam pola penyelamatan manusia menurut Kristen, dipercayai bahwa kematian yang suci adalah penting agar umat manusia diselamatkan. Tanyakan kepada mereka, mengapa kematian orang biasa tidak mencukupi ? Orang Kristen akan menjawa karena semua manusia tidak sempurna. Tanyakan mengapa mereka tidak sempurna ? Akan dijawab bahwa orang biasa itu adalah warisan dari ayah kita, sedangkan Yesus tidak memiliki ayah. Dengan pola pemahaman tersebut, Yesus tampil sebagai
�korban suci� yang tidak bercela.

Orang Kristen menambahkan, si penebus haruslah Tuhan agar ia dapat diterima oleh orang-orang yang ditebusnya. Kita bertanya,
�Apakah Tuhan mati ?� Mereka akan cepat-cepat menjawab, �Tidak, hanya manusia Yesus yang mati.� Yesus dikatakan sebagai manusia Tuhan, dan yang mengalami kematian adalah komponen kemanusiaannya. Dengan demikian, sebenarnya mereka mengakui bahwa kematian manusia itu dapat menebus dosa.


footer
======
[1] Satu-satunya ayat yang memuat doktrin Trinitas di Bible yakni 1 Yohanes 5:7 sudah direvisi.

1 Yohanes 5:7 - King James Version (KJV)
"For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."

Bandingkan dengan revisi Bible terakhir dalam Bible English Standard Version (ESV) untuk ayat yang sama 1 Yohanes 5:7
http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=1+John+5

[2] Yohanes 3:16 sekarang telah terbukti palsu dan statusnya hanya menjadi catatan kaki dalam revisi Bible terkini. Lihat http://www.gnpcb.org/esv/search/?q=John+3

[3] Yohanes 20:28 interlinear english-greek: "And (kai) Thomas (Thomas) answered (apokrinomai) and (kai) said (epo) unto him (autos), My (mou) Lord (kurios) and My (mou) God (Theos)." Kata
�kurios� dalam bahasa Yunani artinya adalah �Tuan� dan bukan �Tuhan�. Jadi �kurios� lebih tepatnya diterjemahkan �sir�. Karena �Sir� artinya adalah �Tuan�. Sedangkan �Lord� artinya bisa �Tuan� bisa pula �Tuhan�.


Sumber :
"Bibel Menurut Mantan Kristen G. Miller
�, Oleh G. Miller, Penerbit Qalam, Cetakan keenam Juli 2001.�
http://menganalisiskristen.blogspot.com

Jadwal sholat