Minggu, Maret 08, 2009

DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS ( 11/28 )


A: Kalimat “Bapa dalam saya”, dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan Bapa ( Allah ). Dan diakhir ayat tersebut Yesus berkata : “biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya”. Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusannya. Dan teruskan Saudara baca di “Johannes” pasal 17 ayat 23.

B: Baik ayat tersebut menyebutkan : “Saya di dalam dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dia orang jadi satu dengan sempurna dan supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya”

A: Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan. Apakah Saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak unjukkan kepada Saudara.

B: Sebagaimana telah saya sampaikan kepada Bapak, saya ingin kepuasan. Sebetulnya keterangan-keterangan Bapak telah memuaskan saya, namun demikian kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap Bapak unjukkan.

A: Baik saya penuhi pengharapan Saudara, silahkan Saudara periksa di Kitab Semuel yang kedua pasal 7 ayat 22.

B: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut : “Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah ! karena tiada yang dapat disamakan dengan Dikau, dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang tealah kami dengar telinga kami”

A: Di ayat ini jelas Yesus sendiri menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan lain kata ia bukan Tuhan, dan di tengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata : “tiada Allah melainkan Engkau”. Jadi Yesus termasuk yang lain , yakni ia bukan Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa “ tiada Tuhan melainkan Allah”, mengapa kaum Kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan. Silahkan periksa Injil “Yahya” pasal 17 ayat 8.

B: Baik, ayat yang disebutkan adalah sebagai berikut : “Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Aku datang dari adaMu, dan lagi mereka itu percaya bahwa Engkau yang menyuruh Aku”

A: Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman dari siapapun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata, bahwa “Engkaulah yang menyuruh Aku”. Jadi Yesus itu bukan Tuhan , melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana Nabi-Nabi dan utusan-utusan allah yang lain-lain juga. Teruskan saudara periksa Injil “Matius”pasal 26 ayat 2.

B: Baik, disini menyebutkan : “Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan”.

A: Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan, malainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil “Matius” pasal 5 ayat 45.

B: Baik, ayat ini menyebutkan : “Supaya kamumenjadi anak-anak Bapamu yang di surga…………..

A: Cukup sampai disitu. Di ayat ini saudara saksikan sendiri, bahwa yesus sendiri ang berkata kepada murid-muridnya, supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga yakni apabila murid-muridnya taat atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan menjadi anak Tuhan juga. Berdasarkan ayat Bijbel tersebut tentunya anak Tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.

B: Tetapi di Injil “Johannes” pasal 1 ayat 34 menyebutkan :
“Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah”

Juga di Injil “Matius” pasal 3 ayat 17 menyebutkan:“Maka suatu suara dari langit mengatakan :”Inilah anakku yang Kukasihi, kepadanya Aku berkenan”.

Di Injil “Lukas” pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: “Maka ia akan menjadi besar, dan ia akan dikatakan Anak Allah Yang Maha Tinggi, maka Allah Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya Takhta Daud nenek moyangnya itu”.

Di “Ibrani”, pasal 4 ayat 14 menyebutkan :“sedangkan ada pada kita seorang Imam Maha Besar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah , maka hendaklah kita memegang pengakuan itu”.

Dan masih banyak ayat-ayat Bijbel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah. Kalau Bapak memerlukan akan saya unjukkan ayat-ayatnya.

A: Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bijbel yang menyebutkan Yesus anak Allah sebagaimana tersebut di :

“Matius” : Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan pasal 16 ayat 17.

“Johannes” : Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan ayat 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7 pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 33, dan beberapa ayat lainnya di Johannes.

“Rum” : Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3 pasal 29 ayat 23.

“Galatia” : Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6

“Lukas” : Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9 pasal 4 ayat 34 dan 41

“Ibrani” : Pasal 1 ayat 25 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8

“Matius” : Pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.

“Korintus” : Pasal 1 ayat 9.

Dan masih ada beberapa ayat lain di Kitab Injil ang menyebutkan Yesus itu anak Allah , tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku di Kitab Injil bahwa ia utusan Allah, bukan Anak Allah. Dan ia sendiri berkata “anak manusia” bukan anak Tuhan. Jadi jumlah ayat-ayat di Kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, sebagaiman kita sering mendengar ucapan-ucapan “anak kapal’, “anak sekolah”, tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran di sekolah. Periksa lagi “Yahya” pasal 5 ayat 30.

B: Ayat tersebut demikian bunyinya: “Suatupun tiada aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri, melainkan Aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adail adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruh aku”.

A: Disini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan Yesus itu adala kehendak Tuhan . Dan sekiranya Yesus itu Tuhan tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan atau dengan lain kata “ Utusan Tuhan itu adalah Tuhan”, bisakah terjadi demikian.

B: Sudah jelas dan terima kasih.

A: Silahkan periksa lagi di “Yahya” pasal 3 ayat 13.

B: Baik, disini menyebutkan : “Seorangpun tiada naik ke Surga, kecuali Ia yang sudah turun dari Surga, yaitu anak manusia”.

A: Jelas di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.

B: Betul berdasarkan ayat tersebut Yesusu adalah anak manusia.

A: Periksa lagi di “Matius” pasal 27 ayat 30.

B: Baik, disini menyebutkan : "Maka mereka itupun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Jadwal sholat