B : Ya, disini menyebutkan : “Maka di dengar akan do’a Eliza itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu ke dalamnya sehingga hidupklah ia pula “.
A : Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap Tuhan juga.
B : Tetapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehinga melihat.
A : Kalau begitu periksa “Kitab Raja-raja yang ke dua “, pasal 6 ayat 17.
B : Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.
A : Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifat Tuhan.
B : Sekali lagi Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit lepra (penyakit kusta).
A : Silahkan periksa kitab “Raja-raja yang kedua” pasal 5 ayat 10 dan ayat 11.
B : Baik. Di pasal dan ayat ini menyebutkan yang maksudnya Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
A : Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan .
B : Akan tetapi kejadian Yesus tanpa percampuran laki-laki dengan isterinya. Inilah kelebihan Ruhnya Yesus dari pada Ruhnya Elisa.
A : Asal kejadian Nabi Adam tanpa bapak dan Ibu, mengapa Adam tidak diangap Tuhan. Juga aal Hawa kejadiannya tanpa Ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan Wanita.
B : Tetapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa.
A : Kalau begitu Yesus pun berdosa, karena Yesus keturunan Maryam, sedang Maryam keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah di bawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan di bawa oleh Iblis ?
B : Dimana cerita itu disebutkan.
A : Di Bijbel. Silahkan Saudara periksa “Lukas” pasal 4 ayat 5.
B : Baik. Disitu menyebutkan : “Maka Iblispun membawa dia ke puncak gunung…”
A : Nah suatu kejadian yang aneh. Tuhan di bawa Iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan Iblis.
B : Walaupun demikian Yesus tetap suci bersih dari kesalahan dan dosa.
A :
B : Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.
A : Nabi-nabi berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat , lalu di beri ampun oleh Tuhan sebagaiman juga Yesus pernah minta ampun dan di beri ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi di beri ampun artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka di sebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
B : Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasaia minta ampun kepada Tuhan.
A : Silahkan Saudara periksa sendiri di “ Matius” pasal 6 ayat 12.
B : Baik . Dipasal dan ayat tersebut menyebutkan : “Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan pada kami “
A : Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.
B : Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.
A : Kalau hanya begitu kita pun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.
B : Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan ke dunia ini tanpa bapak, melainkan Yesus saja, jadimasih dapat dibenarkan kalau yesus di sebut putera Tuhan atau “Tuhan Anak”.
A : Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh Saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada yesus dilahirkan tamnpa bapak saja.
B : Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada dan mustahil adanya.
A : Kalau sekiranya ada, yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi derajat keTuhanannya diantara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu.
B : Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu ini lebih tinggi derajat keTuhanannya. Oleh karena itu ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.
A : Benarkah demikian pendapat Saudara ?
B : Ya, saya akui manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus, akan tetapi saya minta supaya Bapak unjukkan di Kitab mana dan Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau cerita-cerita khayalan saja.
A : Supaya lekas beres urusan ini, silahkan Saudara periksa di Kitab Bijbel atau Kitab Injil, Kitab Suci Saudara sendiri.
B : Di bab dan pasal berapakah ada menyebutkan ?
A : Silahkan Saudara periksa d “Ibrani” pasal 7 ayat1,2,3
B : Baik. Dipasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut : “Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja lalu diberkatinya Ibrahim”.
“Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai “.”Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal…………”
A : Cukup : Saudara telah membaca di Kitab Suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa bapak dan ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat Saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam Kitab Suci Saudara ini berupa dongengan atau cerita-crita kah atau khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan maka apakah Saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa Kitab Suci Saudara ada mengandung cerita-cerita khayala atau dongengan yang di buat-buat. Dan kalau Saudara masih mempertahankan kesucian Kitab Saudara iitu mengapakah Saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat Tuhan juga, malah jabatan Ketuhanannya tentunya lebih tinggi dari pada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian Saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa bapak dan ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan bersilsilah yaitu dari Maryam sedangkan menurut Bijbel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih mempertahankan Ketuahanan Yesus ?
B : Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung !!
A : Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.
B : Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab “Injil Johanes”pasal……ayat 1 dan 2 menyebutkan : “Maka padamulanya ada itu Kalam maka Kalam itu serta dengan Allah. Ia itu ada pada mulanya serta dengan Allah. Kata “Ia” di ayat ini maksudnya ialah “Yesus”. Jadi Yesus beserta dengan Allah.
A : Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : “serta” atau “beserta”. Kalau ada orang berkata “Si Salim dengan Si Amin “ maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin. Jadi berdasarkan ayat Bijbel yang Saudara baca dengan susunan “Ia” (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah : dengan kata lain Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat ini juga di sebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah lain dan Kalam pun lain.
B : Bagaimana kalau Yesus di sebut saja Anak Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.