Minggu, Maret 08, 2009

DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS ( 6/28 )

A : Menurut keterangan Saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan Rokh (kesurupan) makhluk halus seperti rokh-rokh, jin dan malaikat maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.

B : Benar begitu.

A : Kalau demikian Yesus yang Saudara akui bersatu dengan Tiuhan ,mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.

B : Mestinya begitu.

A : Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur sedang Yesus tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan, Allah tidak sakit, tetapi Yesus sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun, tetapi Yesus menyembah Tuhan, Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati, walaupun menurut itikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.

B : Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.

A : Kalau begitu silahkan buka “Markus” pasal 13 ayat 31,32.

B : Baik, ayat itu menyebutkan : “Sesungguhnya langit dan bunyi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tiada diketahui oleh seorang juapun, baik segala malaikat di surgapun tidak atau anak itupun tidak hanyalah Bapa saja.

A : Jelas di Bijbel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya hari kiamat yang termasuk suatu yang gaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.

B : Tetapi Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini dengan kata “Anak” yang berarti ia anak Tuhan.

A : Silahkan buka “Matius”, pasal 1 ayat 16.

B : Baik. Disitu disebutkan : “ dan Yakub memperanakkan Yusuf yaitu suami Mariam ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

A : Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi “ Keluaran” pasal 4 ayat 22.

B : Baik. Disitu disebutkan “Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Firman demikian : “Inilah Firman Tuhan : Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu anakku yang sulung”.

A : Diayat ini disebutkan bahwa Israil adalah Anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak ke berapa. Silahkan buka lagi“Irmia” pasal 31 ayat 9.

B : Ayat ini menyebutkan : “Akulah Bapa bagi Israil dan Afrain itulah anakku yang sulung”.

A : Jelas sekali bahwa berdasarkan Bijbel sendiri Anak Tuhan itu banyak, bukan Yesus saja, padahal yan sebenarnya yang dimaksudkan dengan “Anak” dalam Bijbel itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak sebenarnya.

B : Tetapi dalam “Matius” pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut : “Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala Mariam, yaitu ibunya bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Mariam itu hamil daripada Ruhulkudus. Rokh kudus artinya Rokh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak Tuhan, sebagaimana juga di “Matius” pasal 1 ayat 20 menyebutkan : “Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata : “Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau kuatir menerima Maryam itu menjadi isterimu karena kandungan itu terbitnya dari pada Ruhulkudus”.

A : Kalau begitu silahkan buka : “Kisah perbuatan Rasul”, pasal 6 ayat 5.

B : Baik. Ayat itu menyebutkan :”Maka perkataan ini diperkenankan oleh seklian orang banyak itu, lalu memilih Stephanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman dan Ruhulkudus dan lagi Philippus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus, yaitu mualaf asanya dari negeri Antiochia.

A : Jadi berdasarkan ayat Bijbel sendiri menunjukkan bahwa Ruhulkudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Ruhulkudus itu Ruh Suci, atau Ruh Kesucian yang maksudnya Ruh yang bersih dari ruh-ruh yang kotor, bukan seperti ruh setan atau hantu. Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan ruh sucinya. Menurut Al Qur’an Ruhulkudus (ruh suci) itu berarti “Jibril”. Di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.

B : Di Bijbel pasal berapa menyebutkan demikian.

A : Silahkan periksa “Surat kiriman yang kedua” dari pada Rasul Petrus pasal 3 ayat 2.

B : Baik. Pasal dan ayat ini menyebutkan : “Supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru selamat , dengan jalan Rasul-Rasul yang disuruhkan kepadamu “.

A : Jelas di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa Ruhulkudus itu bukan Tuhan dengan lain kata bahwa Yesus dalam kandunngan Maryam itu bukan Tuhan atau Rokh Tuhan, melainkan adalah rokh bersih, suci denagn izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakiNya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam “Kisah Perbuatan Rasul-Rasul” pasal 5 ayat 32.

B : Ayat tersebut menyebutkan : “Dan kami inilah saksi atas segala perkara itu, demikian juga Ruhulkudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia.

A : Silahkan periksa lagi dalam :”Lukas” pasal 1 ayat 11.

B : Pasal ini menyebutkan bahwa : “Maka berlakulah tatkala Elisabet mendengar salam Maryam itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan Elisabet penuh dengan Ruhul kudus.

A : Sudah jelas sekali bahwa arti Ruhulkudus itu adalah Ruh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Ruhulkudus itu diartikan dengan Allah atau Ruh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak Tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabet (isteri Zakaria) pun mestinya Tuhan juga.

B : Yesus dianggap Tuhan oleh karena ia mempunyai ruh Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati. Inilah kesamaan sifat Allah dengan Yesus.

A : Kalau begitu, silahkan periksa di “Kitab Raja-Raja yang ke dua”, pasal 13 ayat 21

B : Baik. Disini ada menyebutkan : “Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlhat mereka itu suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang yang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baharu orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri”.

A : Disitu menyebutkan malah tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati bahkan tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati, yang berarti tulang-tulang Ilyas adalah Tulang-tulang Ketuhanan. Kalau Yesus di waktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa di waktu tak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya, yang di dalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Ilyaspun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di “Kitab Raja-raja yang pertama” pasal 17 ayat 22.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Jadwal sholat