A: Apakah saudara sudah periksa di Bijbel.
B: Saya sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat-ayat Bijbel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.
A: Kalau begitu, silahkan periksa Injil “Matius” pasal 15 ayat 24.
B: Baik, di sini menyebutkan : “Maka jawab Yesus , katanya “Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat di antara Bani Israil”.
A: Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa di putar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia di utus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia lain. Jadi kalau penganut Yesus ( umat Kristen ) yang bukan dari golongan Bani Israil tentunya tidak termasuk umatnya Yesus dan dosanya tidak bisa di tebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan Saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.
B: Ya, kalau demikian bagi saya agak repot. Entah bagaimanakah ini semestinya.
A: Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat, apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melanggar ajaran Yesus ?
Dan di Injil “Matius” yang Saudara baca baru-baru ini ada menyebutkan juga susunan kata Yesus sendiri “ Tiadalah Aku disuruhkan kepada yang lain”. Jelas disini Yesus sendiri mengakui Ia di suruh. Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka saya ingin bertanya, pantaskah Tuhan itu menjadi pesuruh ?. Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.
B: Betul begitu. Akan tetapi maaf terlebih dulu apakah misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak. Ini hanya kira-kira saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.
A: Tidak apa Saudara bersikap ragu-ragu, tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan baiklah kita periksa kitab yang berbahasa Belanda ini kebetulan Saudara bawa. Kitab ini berjudul “Bijbeilezingen voor het Huizgezin”. Setujukah Saudara ?
B: Baiklah dan memang demikian maksud kami sebelumnya agar dapat kita periksa bersama-sama apakah ayat Bijbel yang berbahasa Indonesia ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa Belanda.
A: Silahkan Saudara periksa di bab : “De onderdanen van het koningrijk” halaman 834 ayat 12, apakah sudah diketemukan ayatnya ?
B: Sudah ini dia.
A: Nah, mari kita periksa : “Toen de vrouw van Kanaan tot Kristus kwan, Hem om smehende haar dochter te genezen, wat zei Hijroen ? Maar Hijantwoordende, zeide: “Ik ben niet gezenden dan teot de verloren schapen van huis Israeka”
Kalau kita salin ke dalam bahasa Indonesia : “Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-ngemis padanya supaya mengobati (menyembuhkan) anaknya lalu apakah katanya : Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil”.
Nah kalau demikian bagaimanakah pendirian Saudara.
B: Yah, terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan-keterangan Bapak.
A: Alhamdulillah, saya bersyukur karena Saudara sudah tambah bimbang dalam keyakinan Saudara. Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membaca susunan ayat di Injil “Matius” pasal 26 ayat 1 dan 2.
B: Betul, saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut.
A: Baik, kalau Saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.
B: Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.
A: Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya terangkan. Mungkin Saudara masih perlu membantah ( membantah keterangan saya tersebut ). Silahkan Saudara membacanya.
B: Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut : “Setelah Yesus menyudahi ucapannya itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya : “Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah dan anak manusia akan diserahkan, supaya ia disalibkan”. Jadi kedatangan Yesus memang untuk di salib. Berdasarkan ayat ini.
A: Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan pada waktu akan di salib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk di salib. Mestinya ia bersedia untuk di salib. Seruan Yesus meminta-minta tolong itu, sebagaimana telah saya sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, ialah di “Matius” pasal 27 ayat 46 yang bunyinya sebagai berikut :
“Maka sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya : “Eli, Eli, lama sabachtani” artinya : Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku”
B: Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan keTuhanan Yesus mengetahui terlebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan di salib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan, melainkan badan kemanusiaannya Yesus oleh karenanya ia itu menyerah utnuk di salib.
A: Kalau begitu, waktu Yesus di salib ada dimanakah badan Ketuhanannya Yesus itu. Kalau saudara menjawab berpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan. Tetapi kalau Saudara menjawab tetap di situ, mengapa badan Ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak minta tolong.
B: Saya tidak mengerti bagaimana soal inisebenarnya .
A: Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di “Matius” pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan :
“Kemudian kata Yesus kepada mereka itu :”Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku, tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku”.
Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya. Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia.
B: Kalau saya berpegang pada ayat Injil tersebut, bahwa kedatangan Yesus untuk Bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita mengajak manusia di luar Bani Israil supaya percaya kepada Yesus.
A: Kalau Saudara konsekwen berpegang pada ayat Injil itu mestinya tidak demikian pendapat Saudara. Kalau Saudara mengajak manusia di luar Bani Israil berarti telah menyimpang dari langkah Yesus, oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk menebus dosa Bani Israil semata-mata, bukan manusia lainnya.
B: Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk Bani Israil , dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen, maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada kesalahan.
A: Kalau begitu, apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu tertebus dosanya ?
B: Entahlah.
A: Mengapa dalam ayat Injil tersebut Yesus berkata bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya Bani Israil. Dengan demikian maka orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus dosanya. Terlebih lagi berdasarkan keterangan Saudara mestinya manusia yang menyaliblan Yesus itu tidak berdosa, malah menerima pahala besar, kalau kedatangaannnya Yesus memang untuk di salib.
Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak terlepas dosanya Bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak lagi di sebut selaku penebus dosa.
Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak di laknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena perbuatan mereka itulah, dosa-dosa Bani Israil tertebus semuanya. Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.
B: Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin di lain waktu.
A: Saya akan ulangi pertanyaan saya : Betulkah lantaran Yesus itu di salib dosa bisa terhapus.
B: Ya, betul begitu menurut Injil.
A: Alat apakah yang digunakan untuk menyalib Yesus.
B: Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang di sebut : “kayu salib”
A: Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.
B: Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus di salib.
A: Silahkan Saudara periksa di Bijbel “Galatia” pasal 3 ayat 13.
B: Baik, disini di sebutkan: “Maka Kristus sudah menebus kita daripada kutukan Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat :”Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu”.
A: Menurut keterangan Saudara, Yesus rela untuk di salib, sedangkan menurut “Galatia” yang saudara baca menyebutkan : terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu salib. Apakah Yesus sendiri tidak termasuk orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia.
B: Terima kasih, saya sudah menyadari. Apakah tidak sebaiknya kita pindah kepada pasal-pasal yang lain. Tetapi di lain malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.
A: Baik, terserah Saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.