Minggu, Maret 08, 2009

DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS ( 3/28 )



Setelah selesai membacanya , pada saat itulah secara tiba-tiba timbul dorongan hati saya untuk berpikir dan meneliti kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin membaca buku-buku Islam dan majalah-majalah Islam. Malah sering kali saya cari-cari pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin lama bertambah dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan Kristen dan ingin membandingkan tentang itikad Ketuhanan antara dua agama tersebut. Secara diam-diam saya terus membaca-baca buku-buku Islam di samping membaca kitab Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama Kristen.

A : Apakah Saudara telah mempelajari Kitab Injil cukup mendalam ?

B : Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran kemampuan yang ada pada saya saja. Entah lagi dalam penilaian orang lain.

A : Kemudian bagaimana kelanjutan keinginan Saudara.

B : Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui, maka dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak dapat saya tahan. Lalu saya mulai tanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya belum ada yang memuaskan hati saya.

A : Kepada siapa saja Saudara bertanya tentang ajaran Islam.

B : Kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan yang lain. Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan saja dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.

A : Setelah itu adakah suatu pengaruh pada Saudara ?

B : Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke Gereja. Mungkin inilah pengaruhnya.

A : Kemudian bagaimana ?

B : Oleh karenanya saya tidak merasa puas dari orang-orang yang memberikan keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan dengan Saudara Markan. Oleh Saudara

Oleh Saudara Markan saya diajak kerumah Bapak Kiai Baha. Maka saya perlukan datang kemari diantar oleh Saudara Markan.

A : Mungkin Saudara belum mendalam mempelajari kitab Injil. Apakah tidak sebaiknya Saudara meneliti kembali ajaran-ajaran agama Kristen sebelum diadakan pertemuan.

B : Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak dibolehkan mempelajari agama Islam ?

A : Bukan begitu, maksud saya ialah bahwa agama Islam itu bersikap toleransi terhadap semua agama dan pemeluknya. Walaupun ajaran Islam tidak dibolehkan memaksa siapapun untuk memeluk agama Islam. Pemeluk-pemeluk Islam hanya diharuskan melakukan da’wah terhadap siapapun yang sudi menerimanya.

B : Akan tetapi, sayapun memeluk agama Kristen bukan karena ikut-ikutan . pendirian saya setiap orang bebas memilih agama menurut keyakinannya dan berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu sebelumnya didahului oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai dengan kemampuannya baik dengan perantaraan buku-buku, kitab-kitab maupun dengan soal jawab (diskusi) atau lainnnya.

A : Betul, akan tetapi asalkan dengan cara yang wajar sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran antara suatu pemeluk suatu agama dan penganut agama yang lain.

B : Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada Bapak Kiai agar tidak sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang tidak wajar, melainkan dengan mencari kebenaran dalam memeluk suatu agama. Ringkasnya saya ingin memeluk suatu agama di atas dasar penelitian dari segi ratio maupun dengan ilmu jiwa, dari segi ilmiah sehingga menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan yang teguh dan kokoh tentunya tidak mungkin menjadi orang yang ikut-ikutan.

A : Memang seharusnya demikian.

B : Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena keturunan, karena ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh pergaulan, lingkungan, pengaruh keadaan atau bisa jadi maksud untuk berlindung atau lainnya. Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya tidak termasuk pada orang-orang yang saya sebutkan itu.

A : Saya hargai pendirian Saudara itu.

B : Oleh karena itulah saya menemui Bapak Kiai untuk menguraikan isi hati saya yang telah lama saya kandung. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya Bapak Kiai memberikan waktu kepada saya, terserah menurut kesempatan Bapak Kiai karena sekarang sudah tengah malam. Akan tetapi sebisa-bisanya secepat mungkin.

A : Baik, besok malam saja saudara datang lagi dengan catatan tidak usah memberitahukan dulu pada orang lain. Saya usahakan tempatnya.

B : Akan tetapi bagaimanakah kalau ada orang yang datang ingin mendengarkan saja.

A : Pokoknya pertemuan kita diusahakan agar supaya tidak sampai diketahui orang lain, tetapi kalau di pandang perlu saya kira boleh saja, daripada hasil pertemuan kita diberitahukan. Sekiranya besok malam ada orang datang hanya ingin mendengarkan, hal itu terserah kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak mengundang mereka dan mereka tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam pertemuan kita.

B : Baiklah, semoga pertemuan kita dapat di atur antara pribadi dengan pribadi , bukan untuk umum.

A : Memang demikianlah rencana saya dan agar supaya Saudara-sauara yang ada di sini tahu.

B : Saya setuju pendapat Bapak Kiai.

A : Adakah saudara mempunyai Kitab Injil ?

B : Ya saya mempunyai kitab : Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan yang berbahasa Inggeris : “The Holy Bible” dan ada juga kitab bahasa Belanda : Bijbelle zingen voor het Huisgezin dan adajuga “Alkitab terbitan tahun 1969, dan yang terbitan tahun 1970 dan kitab “Zabur”.

A : Saya harap kitab-kitab yang Saudara sebutkan itu di bawa semuanya besok malam.

B : Ya, akan saya bawa semuanya. Apakah Bapak Kiai juga mempunyai kitab tersebut ?

A : Dulu pernah mempelajarinya, tetapi di pinjam oleh kawan yang sampai sekarang belum dikembalikan, namun saya telah membacanya.

B : Kalau begitu saya akan bawa semua kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.

A : Harapan saya memang demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Jadwal sholat