A: Coba Saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak pernah belajar ( buta huruf ), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman. Sebutkan nama orang yang Saudara maksudkan itu.
B: Ya, tidak ada.
A: Memang tidak ada. Baiklah saya tanyakan, kalau Saudara berpegang dengan keterangan Saudara bahwa nabi Muhammad itu bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan, karena dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, di lahirkan tanpa ayah dan dipenuhi dengan Ruhul Kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang lahir tanpa bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati sebagai mana tersebut dalam Kitab Injil. Kisah perbuatan Rasul-Rasul pasal 6 ayat 5 dan pasal 5 ayat 32; Kitab raja-Raja kedua pasal 5 ayat 10, mengapa mereka itu tidak dianggap Tuhan juga, mengapa kepada Nabi Muhammad Saudara berkeberatan untuk mengakui beliau seorang Nabi dan rasul sedangkan kepada Yesus Saudara tidak berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat melakukannya.
B: Baiklah kalau begitu.
A: Baik yang bagaimana yang Saudara maksudkan ?
B: Keterangan-keterangan Bapak adalah baik dan memuaskan saya dan saya minta di beri waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok malam atau malam pertemuan berikutnya.
A: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas pertimbangan Saudara, kami tidak berhak memaksa Saudara, atau mempengaruhi Saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.
B : Baiklah kita lanjutkan besok malam.
MALAM KETUJUH
MENGAKUI NABI MUHAMMAD S.A.W.
UTUSAN ALLAH
A : Sesudah saya terangkan pada Saudara tentang ayat-ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang proses asal kejadian manusia yang Saudara tanyakan ayat-ayatnya kemarin malam itu, apakah terdapat pertentangan ? Apakah Nabi Muhammad ada kekeliruan menyampaikannya sebagaimana Saudara sangka semula ?
B : Tidak ada, Bapak telah menerangkan dari segi ilmiah yang seharusnya secara jujur saya mempercayainya.
A : Jadi Nabi Muhammad benar, tidak kelirukah menyampaikannya ?
B : Tidak keliru ; malah benar.
A : Jadi Saudara mengakui bahwa Nabi Muhammad benar sebagai Rasul Allah.
B : Saya mengakui, karena beliau benar.
A : Terima kasih. Saudara-saudara yang hadir menyaksikan sendiri pengakuan Saudara Antonius sendiri atas ke- Rasulannya Nabi Muhammad S.A.W., tanpa paksaan, melainkan dengan kesadarannya sendiri setelah berlangsung dengan diskusi. Betulkah Saudara mengakui kerasulannya Nabi Muhammad dan mengakui Nabi Muhammad itu utusan Allah ?.
B : Betul, dengan saksi Tuhan saya mengakuinya.
A : Alhamdulillah, Saudara Antonius sudah 50 % Islam, saya katakan 50 % Islam oleh karena hanya mengerti dan mempercayai atas ke-Rasul-an Nabi Muhammad, jadi masih tinggal 50 % lagi, oleh karena saudara belum meyakinkan atas ke esaan Tuhan Yang Maha Tunggal.
B : Ya betul begitu, keyakinan saya terhadap trinitas ( Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Rasul Kudus ) masih belum lenyap sama sekali, walaupun Bapak telah telah menerangkan Kitab Bijbel yang tak dapat saya membantahnya. Akan tetapi dengan keterangan-keterangan Bapak itu saya mulai ragu-ragu terhadap Trinitas itu. Sungguhpun begitu, apakah Bapak masih bersedia lagi, memberikan keterangan-keterangan ( alasan-alasan ) dalam kitab Bijbel yang menyebutkan bahwa Yesus itu bukan Tuhan.
A : Sebetulnya pada pertemuan kita pada pertemuan kita yang pertama telah saya sebutkan berdasarkan kitab Injil sendiri bahwa Yesus bukan Tuhan seperti telah Saudara periksa sendiri di dalam Matius pasal 1 ayat 16 ; Markus pasal 13 ayat 4 ; Markus pasal 12 ayat 29. Kesemuannya itu telah kita baca. Tetapi demi untuk memenuhi pengharapan Saudara agar lebih meyakinkan, saya lanjutkan lagi. Silahkan baca Lukas pasal 4 ayat 1 san 2.
B : Baik, Disini disebutkan : “Maka Yesuspun, penuhlah dengan Rohul Kudus, baik dari Yarden, lalu Roh itu membawa Dia kepadang belantara. Empat puluh hari lamanya dicobai oleh iblis. Selama itu suatu apapun tiada dimakannya. Setelah genap hari itu ia merasa lapar.
A : I. Di ayat ini menyebutkan bahwa Rohul Kudus membawa Yesus ke padang belantara. Kalau Yesus itu Tuhan, mustahil akan dapat dibawa oleh siapapun juga.
II. Diayat ini menyebutkan juga bahwa Yesus dicobai oleh Iblis. Pantaskan Tuhan dicobai oleh Iblis atau wajarkah Iblis berani mencobai Tuhan.
III. Di ayat inipun ada menyebutkan bahwa Yesus merasa lapar. Wajarkah Tuhan itu lapar ?. Kalau begitu sifat Yesus sama saja dengan sifat manusia biasa, bisa di bawa, bisa dicobai Iblis dan merasa lapar.
A: Periksa lagi “Matius” pasal 4 ayat 5.
B: Di situ menyebutkan : “Kemudian daripada itu Iblispun membawa Yesus ke negeri suci, lalu di taruhnya Dia di atas bumbung bait Allah”.
A: Di ayat ini ada menyebutkan bahwa Yesus di bawa oleh Iblis. Pantaskah Tuhan di bawa oleh Iblis Wajarkah Tuhan tunduk kepada kemauan Iblis sehingga dapat di bawa kamana-mana, ke suatu tempat. Pantaskah Iblis begitu berani kepada Tuhan.
A: Periksa lagi “Matius” pasal 27 ayat 1 dan 2.
B: Baikdi situ menyebutkan : “Setelah hari siang, maka segala kepala Imam dan orang-orang tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuhkan Dia. “Maka diikatknya dia serta di bawa pergi, kemudian diserahkannya kepada Pilatius, yaitu wakil Pemerintah”.
A: Di ayat ini menyebutkann bahwa Yesus di ikat, pantaskah Tuhan dapat di ikat oleh manusia.Kalau begitu di manakah kekuatan Tuhan, sehingga dengan rela menyerahkan dirinya kepada manusia ? Periksa lagi “Lukas” pasal 2 ayat 21.
B: Baik, di situ menyebutkan : “Apabila genap delapan hari, ia bersunat, lalu di sebut namanya Yesus………”
A: Wajarkah Tuhan itu di sunat ?.Perlu apakah Tuhan itu di sunat ?
B: Apakah ada keterangan yanag lebih tegas bahwa Yesus itu benar-benar anak manusia bukan anak Tuhan ?
A: Silahkan buka “Matius” pasal 26 ayat 2.
B: Baik, di situ menyebutkan bahwa : “Anak manuasia akan diserahkan supaya disalibkan”.
A: Yang dimaksud anak manusia di situ Yesus. Jadi jelas bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Silahkan periksa “Matius” pasal 5 ayat 45.
B: Baik. Disitu menyebutkan bahwa : Supaya kamu menjadi anak Bapamu ………. Dan seterusnya.
A: Disini menyebutkan bahwa orang-orang yang taat kepada Tuhan, menurut Yesus akan menjadi Anak Tuhan. Jadi bukan Yesus saja anak Tuhan. Jadi bukan saya yang mengatakan bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan Yang Tunggal, melainkan di kitab Bijbelnya penganut Kristen sendiri menyatakan bahwa anak Tuhan itu bukan Yesus saja, melainkan anak-anak Tuhan itu akan betambah lagi jumlahnya, berdasarkan kitab Bijbel sendiri di “Matius” pasal 5 ayat 45 yang kita baca tadi ialah : “supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu …..” Silahkan buka “Matius”., pasal 7 ayat 21.
B: Di situ menyebutkan : “Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, hanyalah orang-orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di Sorga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.