Minggu, Maret 08, 2009

DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS ( 12/28 )


A: Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan begitu lemah. Sesuai denagn pengharapan Saudara supaya puas dengan soal ke Tuhanan Yesus menurut Bijbel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan ia bukan Tuhan, sekali lagi periksa di “Matius” pasal 21 ayat 18 dan 19.

B: Baik, disini menyebutkan : “Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali ke negeri itu, Ia merasa lapar”. “Serta dipandangnya sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada di pohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkata Ia kepadanya : Jangan jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu”.

A: Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa malah di kutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah. Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu mengutuknya.

B: Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab Injil, jadi sudah jelas berdasarkan ayat-ayat Injil yang Bapak sebutkan dan dikuatkan lagi beberapa aat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan.

A: Persoalan Yesus anak tuhan itu sudah kita bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui juga oleh golongan Kristen, menjabat anak Tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Tuhan itu banyak.

B: Ya, betul kita telah bicarakan tentang itu.

A: Supaya lebih jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa:

  • Daud anak Allah yang sulung ( Mazmur pasal 29 ayat 27).
  • Yacub ( Israil ) adalah anak Allah yang sulung ( Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23).
  • Afrain adalah anak Allah yang sulung ( Irmia pasal 31 ayat 9).

    Jadi Daud anak Allah yang sulung. Yacub anak allah yang sulung dan Afrain juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya anak Allah yang sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung. Apakah ayat-ayat ini benar semuanya, ataukah salah semuanya. Karena itu saya jelaskan bahwa “Anak Allah” yang tersebut dalam Bijbel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah-perintah Allah.

B: Saya sudah mengerti, terima kasih.

A: Tetapi Saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti “anak dan Bapa” dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bijbel.

B: Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.

A: Dalam bahasa Ibrani kata “Bapa” itu dipakai buat Tuhan sedangkan kata “anak” dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi dan para Rasul.

B: Dasar apakah yang dipergunakan oleh Bapak tentang keterangan itu.

A: Saya sudah sebutkan dalam pertemuan yang pertama, ialah tersebut dalam “Injil Matius”.

B: Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.

A: Silahkan buka di “Matius”, pasal 5 ayat 9.

B: Baik, disini menyebutkan : “Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah”.

A: Jelas, siapa saja mendamaikan manusia akan di sebut atau akan menjabat “Anak Allah”, kalau begitu anak Allah itu ratusan,ribuan, malah mungkin jutaan orang jadi bukan Yesus saja.

B: Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja , karena sudah larut malam.

A: Terserah Saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.

PERTEMUAN YANG KE EMPAT
Yesus Penebus dosa

A: Betulkah kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus dosa.

B: Memang demikian.

A: Dimanakah menyebutkan.

B: Dalam Kitab “Perbuatan Rasul-Rasul” pasal 5 ayat 31.

A: Tolong bacakanlah.

B: Baik, di sini menyebutkan: “Ia inilah ditinggikan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan menganruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalam keampunan dosa”.

A: Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan.

B: Tetapi dalam Injil “Lukas” pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan .

A: Bacakanlah.

B: Di sini menyebutkan : “Maka kata Malaekat itu kepada mereka itu : “Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, Yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud”.

A: Malaekat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu.

B: Di “Lukas” pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa Malaekat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga kawanan binatangnya pada waktu malam.

A: Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu Malaekat dan tidak ada pernyataan dari gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.

B: Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa itu sudah cukup.

A: Baik, kalau Saudara tidak mau memeriksa kembali ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan Saudara, namum saya ingin memberitahukan kepada Saudara, bahwa dalam kitab “Perbuatan Rasul” pasal 5 ayat 31 yang Saudara baca tadi ada menyebutkan bahwa Yesus hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan Saudara sendiri sebagai pennganut agama Kristen tentunya tidak tertebus dosanya oleh Yesus, oleh karena Saudara bukan keturunan Bani Israil. Demikianlah kalau Saudara betul-betul berpegang pada Kitab Injil Saudara, yang telah Saudara baca sendiri.

B: Di waktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia.

A: Kalau benar sanggahan Saudara, silahkan Saudara buka di “Matius” pasal 1 ayat 21.

B: Baik, di “Matius” pasal 1 ayat 21 menyebutkan: “Maka ia beranakkan seorang anak laki-laki, hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia lah yang akan melepaskan kaummnya dari segala dosanya”.

A: Apakah belum jelas, Bijbel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaummnya saja, bukan dosa untuk semua manusia, sebagaimana telah kita bicarakan.

B: Akan tetapi dapat juga saya artikan : “kaum” itu dengan “bangsa”, ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua bangsa.

A: Dengan dasar apakah Saudara memberi arti begitu. Di Bijbel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata “kaumnya”. Taruh kata Saudara alihkan kata “kaum” dengan arti “bangsa”, maka yang demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja, ialah bangsa Ibrani ( Israil ).

B: Saya masih belum yakin keterangan Bapak selama di Bijbel sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk bani “Israil” saja.

A: Sekiranya di Bijbel ada menyebutkan, betulkah Saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa.

B: Ya, saya yakin dan demikian pendapat saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Jadwal sholat