Minggu, Maret 08, 2009

Kemuliaan Yang Tersimpan Dalam Adzan dan Shalat


Kemuliaan Yang Tersimpan Dalam Adzan dan Shalat
Senin, 26 Januari 2009

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا (صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Jika manusia itu tahu kemuliaan kemuliaan yang tersimpan pada Adzan & Iqamah dan shaf pertama (dlm shalat), dan mereka tak bisa mendapatkannya kecuali dengan harus diundi (bukan judi tentunya), maka mereka akan melakukan perundian untuk mendapatkannya, dan apabila mereka mengetahui apa yang tersimpan pada Tahjir (mendatangi shalat dhuhur saat panas terik), maka mereka akan berlomba2 melakukannya, dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan pada shalat isya dan shalat subuh (berjamaah), maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Menerbitkan matahari di permukaan bumi dan selalu dalam keadaan terbit berpindah dari tempat ke tempat lain. Terbit di wilayah ini dan terus terbit ke wilayah yang lebih Barat dan matahari terus terbit sepanjang waktu dan zaman. Akan tetapi di satu tempat matahari akan terbit dan akan terbenam menunjukkan kehidupan manusia yang akan hidup dan pasti akan wafat. Tiadalah matahari itu terbit dari kegelapan terkecuali sudah muncul kepastian ia akan terbenam. Berbeda dengan Sang Yang Maha Memiliki matahari, Yang Maha Menerbitkan matahari selalu terbit dan berputar di permukaan bumi dan bumi berputar yang menyebabkan matahari itu sebenarnya terus dalam keadaan terbit, berpindah dari tempat ke tempat. Menunjukkan dan melambangkan Raja Alam Semesta yang selalu terbit tiada pernah terbenam sepanjang waktu dan zaman.

Berbeda dengan manusia yang terikat dengan tempatnya. Maka ia tidak akan pernah menemukan matahari selalu terbit karena berada di tempatnya. Demikian juga kehidupan kita yang tidak bisa mengikuti satu generasi pada generasi lainnya.

Maha Suci Allah Swt Yang Maha Menerbitkan Cahaya Tauhid di dalam jiwa, Kasih Sayang dan Pengampunan dan Keridhoan Allah yang terbit dengan kalimat tauhid “Laailahailallah Muhammad Rasulullah Saw” yang kalimat itu membawa terbitnya berjuta matahari keridhoan Illahi. Matahari kemuliaan shalat, cahaya kemuliaan puasa, cahaya kemuliaan zakat, cahaya kemuliaan shadaqah, kemuliaan birrul walidain dan kemuliaan – kemuliaan lainnya. Yang kesemuanya itu merupakan matahari yang abadi, yang akan menerangimu ketika kau menghadap Rabbul Alamin. Sebagaimana di firmankan oleh Allah “yauma laa yukhzillaahunnabiy walladziina amanuu ma’ahuu nuuruhum yas’a baina aidiihim wa bi aimaanihim” (hari dimana Allah tidak akan mengecewakan Sang Nabi saw dan orang – orang yang bersama Sang Nabi saw dan cahaya mereka berada mengitari mereka di kanan kiri dan seluruh mereka, terang – benderang dengan cahaya yang bukan matahari karena matahari akan menemui terbenam di yaumal qiyamah).

Dan matahari ibadah, matahari ketaatan kepada Rabb tidak akan pernah padam karena itu adalah cahaya keridhoan Allah. Hadirin, dan cahaya itu akan menerangi mereka bersama sirajan muniira Sayyidina Muhammad Saw. Rabbiy pastikan kami selalu mendapatkan matahari hidayah. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, jika ada diantara hadirin yang masih belum bakti pada ibunya pastikan mulai malam ini ia tidak akan lagi menyakiti ibu dan ayahnya. Ya Rabb cabut seluruh perbuatan buruk kami terhadap ibunda kami jika ada diantara kami ada yang memperbuatnya, cabut perbuatan tidak sopan kami terhadap ayah kami jika ada diantara kami yang masih memperbuatnya. Jadikan malam ini malam terbitnya cahaya birrul walidain kepada semua kami yang hadir Ya Rabb..

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Selanjutnya hadits minggu lalu yang belum kita lanjutkan adalah 3 hal yang tersisa dari 7 orang yang dinaungi oleh Allah Swt di hari tiada naungan kecuali naungan Allah. 7 hal, pertama imam yang adil, kedua pemuda yang tumbuh dengan ketaatan pada Allah, ketiga orang yang hatinya terikat selalu dengan masjid, keempat orang yang saling menyayangi karena Allah dan itu sudah kita bahas.

Yang kelima adalah pria yang diajak berzina oleh seorang wanita yang indah wajahnya dan mempunyai harta dan jabatan, ia menjawab “inniy akhafullah” (sesungguhnya aku takut pada Allah). Hadits ini Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan ini bukan khusus untuk pria tapi juga untuk wanita yang diajak berzina oleh pria yang memiliki jabatan dan harta. Orang yang diajak berzina lalu ia menolaknya dengan ucapan “inniy akhafullah” atau dengan bahasanya masing – masing “sungguh aku takut dan risau kepada Allah”. Orang yang menjawab ini kepada orang yang mengajak berzina, tidak dilupakan kalimat yang terucap dari bibir dan hatinya, Allah naungi ia di yaumal qiyamah di hari tiada naungan selain naungan Allah.

Hadirin – hadirat diriwayatkan didalam Mukasyafah Al Qulub yang juga riwayatnya teriwayatkan didalam Shahih Bukhari secara ringkas. Ketika seorang wanita tidak mempunyai kemampuan untuk menafkahi anak – anaknya sehingga ia terjebak kepada kebutuhan dan ia mengetuk pintu seorang penguasa. Seorang kaya – raya dan seorang kaya – raya membuka pintu “apa niatmu wahai wanita?” wanita itu berkata “aku butuh uang untuk anak - anakku” maka orang kaya itu berkata “kalau kau butuh uang padaku maka boleh saja tapi aku mau berzina denganmu dan berkumpul denganmu. Kuberikan apa yang kau mau”. Wanita itu menolak dan pulang, sampai dirumah melihat anaknya yang lapar. Minta kesana – kemari tidak ada yang memberi dan akhirnya ia putus asa dan kembali. Kembali kepada pria itu dan berkata “ya sudah kalau begitu, aku pasrah saja”. Pria itu berkata “aku akan bantu kau dengan lebih yang kau minta”. Tapi ketika ia sudah didekati oleh pria itu, bergetarlah wanita ini dengan gemetar yang dahsyat. “Kenapa kau ini”, kata pria itu. Wanita itu berkata “aku takut pada Allah”. Ucapan itu menggetarkan jiwa sang pria yang kaya – raya ini karena keluar dari hati yang penuh iman. Kalau hati yang penuh iman kau berucap menggetarkan orang lain. Maka wanita yang tidak berdaya dan miskin berkata “aku takut pada Allah”. Pria kaya ituberkata “kau ini sudah miskin, cobaanmu berat, sudah sulit hari – harimu, mau menjual dirimu tidak mau karena takut pada Allah. Sedangkan aku diberi kenikmatan yang banyak oleh Allah, aku mestinya lebih takut dan risau daripada engkau. Sudah ini uang aku berikan kau pulang dan aku taubat pada Allah”. Ini riwayat Shahih Bukhari.

Dalam riwayat lainnya Kitab Mukasyafah Al Qulub oleh Imam Al Ghazali, ketika seorang pria senang dengan seorang wanita. Ingin dekat dengannya dan ingin lebih dari itu. Diikutilah kemana wanita ini pergi. Sewaktu – waktu wanita ini ingin pergi ke tempat yang jauh (kalau zaman dahulu namanya kafilah) kalau sekarang pakai bus atau kereta api atau pesawat atau kapal laut. Ini dengan kafilah (rombongan), wanita ini ikut ia juga ikut. Satu malam sepi, banyak orang sudah tidur. Perempuan ini belum tidur, didekati olehnya. Kenalan, mulai hal yang lebih wanita itu berkata “sebentar – sebentar saudaraku sebelum kita teruskan kemauan kita”, kata sang wanita “lihat dulu apa semua orang sudah tidur”. Pria dengan senangnya kesana – kemari “semua sudah tidur”. Wanita berkata “apa ada yang melihat kita?”, “tidak ada yang melihat, semuanya sudah tidur”. Wanita itu berkata “apakah Allah tidur?”, pria itu kaget dan ia berkata “Allah tidak tidur”. Lalu wanita itu berkata “apakah Allah tidak melihat?”, pria semakin terdesak dan ia menjawab “Allah melihat”, “lalu kau mau terus berbuat dan Allah melihatmu?”. Pria itu menangis dan berkata “aku bertaubat pada Allah Swt”. Berapa minggu kemudian terdengar kabar oleh sang wanita bahwa pria itu wafat. Iamimpi didalam tidurnya jumpa dengan pria itu didalam kenikmatan. “Engkaukah pria yang jumpa di malam itu? hampir saja kita berbuat dosa dan tidak jadi”, “iya betul”. “Koq sekarang kau begitu mulanya setelah kau wafat?”, ia berkata “terima kasih wahai wanita yang sejak kau menegurku itu, aku bertaubat pada Allah dan Allah membimbingku pada kemuliaan”. Hadirin – hadirat, demikian indahnya taubat dan demikian Allah menaungi mereka.

Yang keenam adalah orang yang bershadaqah dengan sembunyi – sembunyi, kata Rasul saw sampai tangan kanannya memberi dan tangan kirinya tidak tahu. Maksudnya adalah ketika ia memberi itu sangat tersembunyi. Bagaimana contohnya? Contohnya ada orang fuqara berdagang (orang miskin / orang susah yang berdagang). Ini berapa harganya? misalnya Rp. 10.000,-. Tahu kita ini harganya Rp. 8.000,- bayarkan Rp. 10.000,-, kalau saya tawar harganya Rp. 8.000,- pasti diberi karena memang harganya Rp. 8.000,- misalnya. Ia langsung beli tanpa menawar. Maksudnya shadaqah untuk si penjual. Ini yang disedekahi pun tidak tahu bahwa ia disedekahi. Sang penjual tahunya ini orang tidak menawar langsung membeli, padahal sebenarnya ia mau bershadaqah. Ini jangankan orang lain tahu, namun bahkan yang disedekahi pun tidak tahu kalau ia sedang disedekahi. Orang yang seperti ini dinaungi oleh Allah Swt di hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bershadaqah sembunyi – sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk bershadaqah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang susah”, kasih uang ia menutup wajahnya memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya tidak diketahui wajahnya. Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur diberi shadaqah oleh orang sembunyi – sembunyi. Ia berkata “Subhanallah!! Salah beri, aku kira wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku setahun mengumpulkan uang untuk dapat pahala shadaqah yang sembunyi – sembunyi ternyata uangku untuk pelacur”.

Tapi ia tidak putus asa, ia kumpulkan lagi uang sampai setahun yang jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku tidak mau tertipu, pilih – pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk diam saja di satu tempat yang gelap. “ini pasti orang susah”, diberi padanya lalu lari. Paginya gempar lagi, pencuri sedang ingin mencuri mendapat uang shadaqah dengan jumlah uang yang besar. “Ya Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi – sembunyi. Tahun pertama pelacur, tahun kedua pencuri”.

Ia tidak jera, kumpulkan lagi sampai 1 tahun. “Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sudah masih lagi sampai shadaqah bukan kepada mustahiq, selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”. Dia lihat orangtua tengah malam jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih – tatih. “Wah ini orang yang pasti berhak, malam – malam begini orangtua jalan malam - malam dengan tongkat pasti orang susah”. Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia pun pergi. Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang shadaqah sembunyi – sembunyi. “Ya Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari perbuatanku?”.

Ia pun diam, sekian tahun kemudian... 20 tahun kemudian, Allah Swt sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama besar adik kakak. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik dengan ulama itu. Ini ulama adik kakak dua – duanya orang yang sangat luar biasa ilmunya luas, pengikutnya puluhan ribu. Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik kakak siapa ayahnya?”. Kasak – kusuk tanya kesana – kemari ternyata 2 orang anak itu adalah ibunya seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada yang memberi shadaqah sembunyi – sembunyi. Ibunya itu melacur untuk nafkah anaknya maka ia taubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua anaknya dengan hartanya itu. Allah jadikan dengan harta itu anak ini jadi orang baik menjadi ulama besar dan pahalanya kembali padanya. Airmatanya mengalir, ternyata yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah menjadikannya berlipat ganda sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai puluhan ribu orang yang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia. Ini keikhlasan seseorang.

Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu? Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah “Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”. Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bershadaqah, ia masuk ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah angkat ia menjadi orang yang shalih.

Lantas ia (orang ygersedekah yg terharu atas dua kabar itu berkata) berdoa “Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orangtua yang paling kaya dan kikir di kampung kami”. “oo orang itu sudah wafat tapi ia pindah ke tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya masih makmur”. Kenapa? gara – gara dia malu tengah malam katanya, dia yg kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi. Dia berkata “ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah shadaqah. Aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta ini untuk baitul maal” dan untungnya terus berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipatgandakan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah Swt.

Yang ketujuh adalah pria yang mengingat Nama Allah, pria yang menyebut Nama Allah maka mengalirlah airmatanya. Entah karena rindu, entah karena doa, entah karena harapan, entah karena haru, entah karena risau akan dosa, entah karena besarnya harapan ingin masuk surga tapi ketika ia menyebut dan mengingat Nama Allah mengalir airmatany. Ternyata tetesan airmata dari perasaan seperti ini dilihat oleh Yang Maha Melihat dan membuat ia di nanungi oleh Allah di saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt. 7 kelompok diantaranya kelompok ini, kita berharap berada dikelompok yang ketujuh. Kelompok yang selalu mengingat Allah mengalir airmatanya.

Ini hadirin – hadirat hadits yang kita baca belum sempat kita jelaskan, waktu kita sempit. Kita bermunajat kepada Allah Swt dan sebelumnya saya ingin menyampaikan pertanyaan tentang orang yang melakukan pengobatan dengan menggunakan air dari 7 sumur, apakah itu syirik? Hadirin, hal itu sunnah, jadi jangan dikatakan syirik. Orang zaman sekarang tidak tahu hukum bicara syirik.

Mandi dengan 7 sumur diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw saat sakit beliau minta air dari 7 qirbah (7 wadah air yang berbeda). Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa riwayat ini menunjukkan bolehnya berobat dari 7 sumber air yang berbeda, Imam Ibn Hajar dalam Fathulk Baari juga menukil riwayat Imam Ath-Thabrani bahwa Rasul saw minta air pengobatan dari 7 sumur yang berbeda. Jadi hal itu bukan hal yang sesat justru itu sunnah Nabi Muhammad Saw. Zaman sekarang banyak hal – hal yang sunnah karena tidak dipahami sebagian saudara kita dibilang bid’ah. Sampai ziarah saja kepada Rasul saw dipersulit sampai orang tidak boleh berdoa menghadap ke makamnya Rasul saw. Apa salahnya makam Rasul? Kalau doa menghadap kandang kuda tidak dilarang, kenapa menghadap makam Rasul saw dilarang? Naudzubillah dari pelarangan seperti. Semoga Allah membenahi aqidah, khususnya di bumi Jakarta dan diseluruh wilayah muslimin.

Kita bermunajat kepada Allah, Rabbiy untuk saudara – saudara kami di Palestina. Mereka yang telah wafat, limpahkan kemuliaan syuhada bagi mereka bersama para syuhada di yaumal qiyamah. Mereka yang terkena musibah gantikan dengan keluasan rizqi di dunia dan di akhirat dan seluruh muslimin di wilayah Poso, Khasmir, Irian Jaya dan seluruh wilayah barat dan timur yang tertindas pecah – belahkan Rabbiy persatuan musuh – musuh Islam, persatukan muslimin- muslimat. Benahi aqidah kami, benahi masjidil aqsa, benahi baitul maqdis, benahi Makkah dan Madinah Al Munawwarah dari aqidah – aqidah yang tidak benar. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram bangkitkan para pecinta Nabi Muhammad Saw di bumi Jakarta dan di seluruh wilayah muslimin.

Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am kami bermunajat untuk diri kami danuntuk ayahbunda kami dan untuk seluruh muslimin muslimat. Ya Allah Ya Dzaljalali wal ikram, inilah kami mengadukan dosa – dosa kami, kesalahan kami pada rumahtangga, pada ayahbunda, pada tetangga, anak istri, suami. Rabbiy maafkanlah dan benahilah keadaan kami. Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am kami telah diajari oleh Nabi kami Muhammad Saw untuk mendoakan orang – orang yang pernah kami caci bahwa Rasul saw pernah berdoa “allahumma ayyumal mukmin sababtuhu fa ja’al dzalika lahu gurbatan ilaika yaumal-qiyamah (wahai Allah jika da di antara orang mukmin atau orang Islam yang sempat kucaci maka jadikan itu pahala dan kedekatan kepada-Mu di hari kiamat). Rabbiy kami berdoa dengan doa Nabi-Mu Muhammad Saw. Jangan jadikan lidah kami, lidah yang mencaci. Jadikan lidah kami lidah yang asyik memuji-Mu Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am, inilah kami hamba penuh dosa, inilah kami penuh kesalahan, inilah kami penuh kekurangan dalam menjalankan syari’ah dan perintah – perintahMu dan kamis elalu terjebak dalam larangan – laranganMu. Kami mengadukan kehadirat-Mu Rabbiy, kami mengadukan kepada Yang Maha Dekat kami mengadukan pada Yang Maha Mendengar.

Ya Rahman Ya Rahim wahai Yang Maha Mendengar getaran jiwa kami, wahai Yang Maha Mendengar kesedihan kami atas perbuatan dosa kami, wahai Yang Maha Melihat hati yang terharu dan terpanggil untuk taubat namun masih belum berani melakukannya. Ya Rahman Ya Rahim Kau melihat dosa – dosa kami, Kau melihat kesalahan kami, dan Kau Rabbiy yang menawarkan pengampunan maka ampunilah kami Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am Ya Rahman Ya Rahim Kau melihat perbuatan dosa kami yang tidak mampu kami hindari, yang tidak mampu kami mundur dan mulai meninggalkannya atau perbuatan perintah-Mu yang belum mampu kami melakukannya. Kau melihat kami tidak mampu Rabbiy maka berikan kami kekuatan. Terbitkan matahari hidayah pada kami Rabbiy dengan terang – benderang, kami yang telah dalam ketaatan tambahkan ketaatannya. Yang dalam kehinaan angkat dalam kemuliaan, tambahkan kemuliaan diatas kemuliaan. Ya Rahman Ya Rahim diantara kami yang mempunyai permasalahan dalam rumah tanggganya, permasalahn didalam kehidupannya, didalam sekolahnya, didalam pekerjaannya dan dari segala kesuliatannya angkat segala kesulitan kami dan gantikan dengan kebahagiaan. Wahai Yang Maha Melimpahkan Kebahagiaan siang dan malam tanpa pernah bosan.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram pastikan seluruh wajah ini tidak pernah melihat api neraka, pastikan seluruh kami semua yang hadir disini dan yang mendengar dilimpahi rahmat dan keberkahan. Ya Dzaljalali wal ikram

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah…

Hadirin – hadirat, sekaligus mohon doa dan kita ucapkan juga terima kasih untuk RASfm dan seluruh radio yang meliput kita mohon doanya karena kita telah meresmikan pesantren khusus untuk santri dan santriwati dari Irian Barat, di wilayah Nanggewer, Sentul Jawa Barat dengan nama “Darul Rasul”. Pesantren ini adalah dari perjuangan KH. Ahmad Baihaqi bersama Majelis Rasulullah yang selama ini masih di kediaman beliau di Manggarai. Tapi kita sudah meletakkan batu pertama di wilayah Nanggewer, Sentul diberi nama “Darul Rasul”. Inilah pesantern kita, pesantren Majelis Rasulullah Saw yang dikhususkan untuk santri dari Irian Barat dan pimpinan umumnya adalah saya sendiri dan penanggung jawabnya adalah KH. Ahmad Baihaqi. Dan demikian mohon doanya agar pesantren ini segera tegak dan terus kita mengambil santri dari Papua, Irian Barat dan menegakkan bendera dakwah Nabi Muhammad Saw di wilayah Irian Barat dan sekitarnya. Amin Allahumma Amin. Kita ucapkan fatihah untuk tegaknya pesantren mulia ini, semoga Allah Swt melimpahkan keberkahan. Wa illa hadratin Nabi Muhammad Saw Al Fatihah..

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Jadwal sholat